LIPO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 2,34 persen pada Januari 2025. NTP Riau yang sebelumnya berada di angka 196,72 pada Desember 2024, turun menjadi 192,11 pada bulan ini.
Penurunan ini menjadikan Riau sebagai provinsi dengan penurunan NTP terdalam kedua di Pulau Sumatera, setelah Bengkulu yang mengalami penurunan sebesar 2,42 persen.
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, menjelaskan bahwa penurunan NTP ini disebabkan oleh turunnya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 2,52 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya turun sebesar 0,18 persen.
"Penurunan It yang lebih besar dibandingkan Ib menjadi faktor utama menurunnya NTP di Riau," ujar Asep, Rabu 5 Februari 2025.
Selain NTP, Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) pertanian di Riau juga mengalami penurunan sebesar 0,34 persen pada Januari 2025. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya sebesar 16,92 persen.
Tidak hanya NTP, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Riau juga mengalami penurunan sebesar 2,73 persen, dari 190,82 pada Desember 2024 menjadi 185,61 pada Januari 2025. Penurunan NTUP ini dipicu oleh turunnya Indeks Harga yang Diterima (It) sebesar 2,52 persen, sementara Indeks BPPBM (Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal) justru naik sebesar 0,22 persen.
Secara keseluruhan, dari 10 provinsi di Pulau Sumatera, 5 provinsi mengalami penurunan NTP pada Januari 2025. Selain Riau dan Bengkulu, provinsi-provinsi lain yang juga mengalami penurunan NTP adalah Sumatera Selatan, Jambi, dan Lampung.
GoogleNews
.jpeg)
