LIPO - Anggota Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan kerja ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, Senin 9 Desember 2024, untuk memantau pelayanan dan kondisi fasilitas rumah sakit daerah tersebut.
Rombongan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IX, Yahya Zaini, didampingi Penjabat (PJ) Gubernur Riau, Rahman Hadi, serta Direktur RSUD Arifin Ahmad, drg. Wan Fajriatul Mamnunah, Sp. KG. Hadir pula perwakilan Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan.
Yahya Zaini menyampaikan bahwa tujuan kunjungan tersebut adalah untuk memastikan pelayanan kesehatan di RSUD Arifin Ahmad berjalan baik. Ia juga meninjau bantuan alat kesehatan senilai Rp100 miliar dari pemerintah pusat yang diberikan untuk membeli peralatan medis dan perbaikan gedung pada 2023.
"Pelayanan cukup baik, tetapi masih ada kebutuhan untuk perbaikan sarana dan prasarana agar layanan kepada masyarakat semakin optimal," ujar Yahya.
PJ Gubernur Riau, Rahman Hadi, menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari pengawasan DPR RI terhadap program-program Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan di Riau.
"Tujuannya untuk memastikan dana yang diberikan sudah dibelanjakan dengan tepat, digunakan sesuai kebutuhan, dan berfungsi sebagaimana mestinya," katanya.
Ia juga menyoroti fasilitas rumah sakit yang belum sepenuhnya memenuhi standar. "Keluhan ini bisa menjadi perhatian DPR untuk mendorong perbaikan fasilitas yang masih kurang, sehingga memenuhi standar pemerintah pusat," tambah Rahman.
Standar KRIS dan Kebutuhan Renovasi
Direktur RSUD Arifin Ahmad, drg. Wan Fajriatul Mamnunah, Sp. KG, menyambut baik kunjungan kerja Komisi IX DPR RI. Ia mengatakan salah satu fokus rumah sakit saat ini adalah memenuhi Standar Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang akan diimplementasikan pada Juni 2025.
"KRIS mengharuskan satu kamar memiliki empat tempat tidur. Namun, kami masih terkendala anggaran untuk renovasi gedung agar sesuai standar. Banyak ruangan yang dindingnya rusak dan berjamur," ungkapnya.
Wan menjelaskan bahwa pihaknya telah berusaha memenuhi 12 indikator penilaian standar KRIS, tetapi masih banyak yang belum terpenuhi karena keterbatasan anggaran. "Kami berharap ada dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk membantu renovasi," ujarnya.
Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK)
RSUD Arifin Ahmad juga mendapat berbagai bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Pada 2022, bantuan difokuskan pada layanan jantung, sementara pada 2023 untuk pengembangan layanan kanker. Tahun 2024, RSUD mendapat DAK sebesar Rp7 miliar untuk pengembangan layanan kesehatan ibu dan anak.
Namun, Wan mengungkapkan bahwa kondisi gedung rawat jalan saat ini sudah tidak memadai karena bangunan yang tua dan jumlah pasien yang terus meningkat.
"Sebagian besar pasien kami adalah peserta BPJS Kesehatan, dengan 70 persen di antaranya merupakan pasien kelas 3. Gedung rawat jalan yang ada sudah tidak kondusif lagi," jelasnya.
Ia berharap pemerintah daerah dan pusat dapat mendukung pembangunan gedung baru untuk rawat jalan guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.(***)
