Kominfo Gelar Webinar di Bengkalis, Kaji Potensi Media Sosial Bikin Insecure

Kominfo Gelar Webinar di Bengkalis, Kaji Potensi Media Sosial Bikin Insecure
Kemenkominfo RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan/ist

BENGKALIS, LIPO – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Bengkalis, Rabu (15/5) pagi, pukul 09.00 WIB.

Webinar yang mengusung tema ”Apa Benar Media Sosial Bikin Insecure” dan akan diikuti secara nobar oleh pelajar dari berbagai sekolah itu rencananya menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Pembina Utama Muda Pengawas Sekolah Maini Delti, dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) Deny Yudiantoro, key opinion leader drummer kelompok musik Hijau Daun Rio Aries Kusnanto, dan Azka Said selaku moderator.

”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera150524. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Selasa (14/5).

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, media sosial kini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, khususnya bagi generasi muda. Manfaatnya pun tak diragukan lagi. Karena, selain menjadi ajang interaksi dan komunikasi antar-penggunanya yang tersebar di seluruh dunia, media sosial kini juga bermanfaat untuk media berpromosi.

”Namun, mengutip dari Top Line MD Alliance, Rabu (31/1), media sosial juga memiliki dampak negatif. Salah satunya, menimbulkan rasa insecure atau tidak percaya diri pada remaja,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.

Insecure, menurut Kemenkominfo, merupakan perasaan tidak aman, tidak nyaman, atau tidak puas terhadap diri sendiri atau lingkungan. Insecure dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti fisik, psikologis, sosial, budaya, atau lingkungan.

”Media sosial merupakan salah satu faktor yang dapat memicu insecure pada remaja, karena media sosial menampilkan berbagai gambaran ideal yang seringkali tidak sesuai dengan kenyataan,” tegas Kemenkominfo.

Media sosial, sambung Kemenkominfo, juga disebut memicu remaja untuk tidak percaya diri terhadap penampilan mereka sendiri. ”Hal ini karena media sosial cenderung menampilkan gambaran yang tidak realistis atau terdistorsi dari kehidupan orang lain, karena orang-orang cenderung memilih dan mengedit apa yang mereka bagikan di media sosial,” imbuh Kemenkominfo.

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Bengkalis, Riau, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Kominfo

Index

Berita Lainnya

Index