PEKANBARU, LIPO - Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS ) Pekanbaru, langsung membahas secara bersama terkait vidio viral beberapa hari yang lalu, tentang ditemukannya aktivitas Galian C yang diduga ilegal, di salah satu Desa di Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Jumat (13/03).
Forum Grup Diskusi (FGD) tidak hanya menghadirkan para pengurus dan tokoh-tokoh Kuansing yang ada di Pekanbaru, tapi juga menghadirkan Noprijon Pria yang yang ikut bersama warga saat temuan galian C yang diduga ilegal.
Tidak hanya mendiskusikan persoalan temuan aktivitas Galian C ilegal, Diskusi tersebut juga membahas kegiatan eksploitasi kekayaan alam Kuansing lainnya secara ilegal, yaitu perambahan Hutan Lindung di Bukit Betabuh, dan Tambang Emas Ilegal (PETI).
Ketua Umum IKKS Pekanbaru dr. Taswin Yacop, S.pS, dalam diskusi hangat yang dilaksanakan di Hotel Prime Park, pada Jumat Sore itu menyatakan, mengutuk keras aktivitas itu dan meminta Aparat menindak tegas.
"Kita mengutuk keras aktivitas itu, kita minta aparat menindak tegas," ucap Taswin Yakuf.
Guna tindak lanjut dari FGD tersebut, IKKS memutuskan beberapa rekomendasi, diantaranya menunjuk Tim Penyusun Pokok Pikiran, yang akan menjadi bahan guna dilaporkan kepada penegak hukum untuk mendapatkan penanganan khusus terkiat aktivitas aktivitas eksploitasi kekayaan alam Kuansing secara ilegal ini.
Hal lain yang tak kalah pentingnya, IKKS juga akan mengadvokasi Noprijon yang dinilai telah berani menindak aktivitas Galian C illegal tersebut.
"Beliau harus kita support, dan lindungi, karena ini demi kebaikan kampung" ujar Ketua Umum IKKS.
Sebelumnya, pekerjaan Galian C yang berlokasi di Desa Koto Kombu, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, di gerebek oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lubuk Ambacang, Rabu (11/03).
Peristiwa tersebut menjadi pusat perhatian dikala beredarnya video penggerebekan aktivitas Galian C di WhatsApp Group (WAG).
Banyak pihak mencurigai, aktivitas Galian C yang diduga ilegal tersebut melibatkan orang-orang kuat dan berduit. Bagaimana tidak, disamping ditemukan mobil minibus menggunakan Nopol warna merah dengan BM 1080 K, juga ditemukan 2 unit alat berat di lokasi. (lipo*1)