PEKANBARU, LIPO - Pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden dan KH Ma'ruf Amin Wakil Presiden periode 2019-2024 semakin dekat, pada yakni 20 Oktober 2019.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau. H Nazir Karim meminta masyarakat mendoakan duet kepemimpinan nasional tersebut. Hal ini disampaikannya pada Senin (14/10/2019).
"Konstitusi kita mengamanatkan Pak Jokowi dan Pak KH Ma'ruf Amin menjadi pemimpin kita. Sebagai warga negara yang baik, dan umat Islam, kita harus mendoakan agar pemimpin kita amanah," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, mantan Rektor UIN Suska Pekanbaru ini mengajak kepada umat untuk tidak membuat hal-hal yang di luar konstitusi negara ini.
Ia juga berharap kepada Presiden Jokowi untuk lebih mengedepankan bangsa dan negara dalam melaksanakan tugas lima periode ke depan. "Jadikan periode lalu sebagai pelajaran untuk lebih baik lagi demi masyarakat yang adil dan makmur," tutur Nazir Karim.
Ia juga meminta kepada Jokowi agar menjadikan ulama sebagai motor penggerak persatuan dan kesatuan. Dan tidak ada lagi penzaliman kepada ulama.
"Seperti kita ketahui, dan ke depan kita berharap hal ini tidak terjadi lagi. Gandenglah ulama untuk merekat persatuan dan kesatuan bangsa ini," kata Nazir.(lipo*3/rls)
Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau. H Nazir Karim meminta masyarakat mendoakan duet kepemimpinan nasional tersebut. Hal ini disampaikannya pada Senin (14/10/2019).
"Konstitusi kita mengamanatkan Pak Jokowi dan Pak KH Ma'ruf Amin menjadi pemimpin kita. Sebagai warga negara yang baik, dan umat Islam, kita harus mendoakan agar pemimpin kita amanah," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, mantan Rektor UIN Suska Pekanbaru ini mengajak kepada umat untuk tidak membuat hal-hal yang di luar konstitusi negara ini.
Ia juga berharap kepada Presiden Jokowi untuk lebih mengedepankan bangsa dan negara dalam melaksanakan tugas lima periode ke depan. "Jadikan periode lalu sebagai pelajaran untuk lebih baik lagi demi masyarakat yang adil dan makmur," tutur Nazir Karim.
Ia juga meminta kepada Jokowi agar menjadikan ulama sebagai motor penggerak persatuan dan kesatuan. Dan tidak ada lagi penzaliman kepada ulama.
"Seperti kita ketahui, dan ke depan kita berharap hal ini tidak terjadi lagi. Gandenglah ulama untuk merekat persatuan dan kesatuan bangsa ini," kata Nazir.(lipo*3/rls)
GoogleNews
