Bentrok Berdarah Dua Perusahaan Sawit di Bengkalis, Satu Pekerja Alami Luka Bacok

Selasa, 23 Desember 2025 | 21:13:41 WIB
Bentrokan berdarah kembali pecah di kawasan perkebunan kelapa sawit Jalan Lintas Raya Duri–Dumai/lipo

PEKANBARU, LIPO – Bentrokan berdarah kembali pecah di kawasan perkebunan kelapa sawit Jalan Lintas Raya Duri–Dumai, tepatnya di Desa Bumbung, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Senin (22/12/2025).

Konflik melibatkan karyawan dua perusahaan perkebunan, yakni PT Palma Agung Bertuah (PAB) dan PT Sinar Inti Sawit (SIS).

Peristiwa ini diduga dipicu sengketa penguasaan lahan yang sebelumnya telah disita oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH). Lahan sengketa berada di wilayah Desa Pamesi dan Desa Bumbung, kawasan yang dikenal dengan sebutan Duri 13.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan serta rekaman video yang beredar luas di media sosial, bentrokan bermula saat sejumlah karyawan PT PAB berupaya memasuki area perkebunan yang dikuasai PT SIS. Aksi tersebut langsung mendapat perlawanan dari belasan karyawan PT SIS yang menghadang di lokasi.

Petugas keamanan dari Polsek Mandau, dibantu personel TNI, sempat berupaya meredam ketegangan. Namun, besarnya jumlah massa dari kedua belah pihak membuat situasi sulit dikendalikan hingga bentrok fisik tak terelakkan.

Akibat kejadian tersebut, seorang karyawan PT PAB mengalami luka bacok serius hingga jari tangan kanannya dilaporkan putus. Selain itu, massa yang tersulut emosi juga merusak sedikitnya tiga unit mobil, yang bahkan didorong dan dimasukkan ke dalam kanal di sekitar lokasi kejadian.

Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan membenarkan terjadinya bentrokan tersebut. Ia mengatakan aparat kepolisian langsung turun ke lokasi untuk melerai kedua pihak dan mengevakuasi korban.

“Benar, kemarin terjadi bentrok antara pekerja PT PAB dan PT SIS. Saat kejadian kami berada di lokasi untuk melerai dan langsung mengevakuasi korban ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis,” ujar Budi, Selasa (23/12/2025).

Ia juga mengungkapkan bahwa hingga kini masih terdapat sejumlah kendaraan yang tertinggal di dalam area perkebunan dan berada dalam pengamanan aparat.

“Sekitar 13 unit kendaraan masih berada di lokasi dan saat ini dijaga oleh anggota kepolisian,” tambahnya.

Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan bahwa akar konflik berkaitan dengan kerja sama operasional (KSO) yang dimiliki PT PAB dengan PT Agrinas seluas sekitar 4.000 hektare. Dari luasan tersebut, sekitar 700 hektare berada di wilayah yang selama ini dikelola PT SIS.

“Saat dilakukan eksekusi oleh Satgas PKH, pihak PT SIS menolak. Dari situlah potensi konflik muncul. Saat ini PT SIS juga sedang mengurus KSO dengan PT Agrinas,” jelasnya.

Meski sempat memanas, Kapolres memastikan situasi di lokasi kini telah kembali kondusif. Aparat keamanan masih melakukan penjagaan serta pendalaman terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam bentrokan tersebut.

“Kondisi saat ini sudah kondusif. Ada beberapa pihak yang sempat melarikan diri dan ada juga yang telah diamankan. Sebanyak 12 perwira masih disiagakan di lokasi, dan beberapa orang sudah kami bawa ke Polsek untuk dimintai keterangan,” katanya.

Terkait penyelesaian konflik, kepolisian telah menempuh berbagai langkah, termasuk mediasi dengan melibatkan kedua perusahaan dan pemerintah daerah. Namun hingga kini belum tercapai kesepakatan.

“Mediasi sebelumnya sudah dilakukan bersama PT PAB, PT SIS, dan Pemerintah Daerah di Duri, namun belum menemukan titik temu. Kami akan berkoordinasi kembali dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk mediasi lanjutan,” pungkasnya.(***")

Tags

Terkini