PEKANBARU, LIPO – Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, dilaporkan mengalami longsor yang diduga kuat akibat aktivitas penambangan galian C ilegal.
Peristiwa tersebut terjadi pada Ahad (14/12/2025) dan mengakibatkan sejumlah truk serta alat berat yang tengah beroperasi tertimbun material longsoran tanah.
Berdasarkan informasi di lapangan, aktivitas penambangan tanpa izin tersebut telah lama berlangsung dan sangat meresahkan masyarakat sekitar. Selain merusak kawasan HPT, lalu lintas kendaraan berat juga menyebabkan kondisi jalan rusak parah dan menimbulkan debu yang mengganggu kesehatan warga.
Warga setempat mengungkapkan bahwa kegiatan galian C ilegal itu sudah berjalan cukup lama dan berulang kali mendapat teguran dari unsur masyarakat. Namun, pengelola tambang yang disebut-sebut bernama Putaja Rumahorbo dan Munte tetap mengabaikan peringatan tersebut dan terus menjalankan aktivitas pengerukan serta pengangkutan material.
Diketahui, aktivitas penambangan ilegal tersebut telah berlangsung sekitar satu tahun dan berlokasi di kawasan HPT tepatnya di Jalan Kerampal, Gang Sunda, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu.
Menanggapi kejadian itu, Ketua DPW TOPAN Provinsi Riau, Uli Pasihar Hutabarat, SH, menegaskan bahwa aktivitas galian C di kawasan HPT tersebut sudah sangat meresahkan dan harus segera ditindak oleh aparat penegak hukum.
“Ini sudah sangat meresahkan. Masyarakat menjadi korban, mulai dari debu, jalan rusak, hingga terjadinya longsor seperti ini. Kami berharap aparat penegak hukum segera bertindak tegas terhadap para pelaku usaha galian C ilegal di kawasan HPT,” tegas Uli.
Hingga berita ini diterbitkan, Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian Saleh Siregar belum memberikan keterangan resmi terkait aktivitas penambangan galian C ilegal dan peristiwa longsor tersebut.(***)
GoogleNews
