Aroma Wangi Kopi Fidia Simbol Komitmen PHR Wujudkan Disabilitas yang Inklusif dan Berdaya

Aroma Wangi Kopi Fidia Simbol Komitmen PHR Wujudkan Disabilitas yang Inklusif dan Berdaya
Fidia Nurain, salah satu peserta Program Pemberdayaan Komunitas Penyandang Disabilitas Pertamina (Pemko Pesmina) PT Pertamina Hulu Rokan/phr

Pekanbaru,  LIPO - Aroma wangi seduhan kopi menyeruak seisi ruangan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Daksa Provinsi Riau.

Harum kopi menguar tajam hingga indra penciuman saat Pelatihan Barista yang diikuti sejumlah peserta dari kelompok disabilitas belum lama ini.  

Aroma seduhannya seolah menghipnotis para pecinta kopi. Tentunya buat penasaran akan cita rasa dibalik aroma kopi yang menyebar.  

Sumber keharuman itu berasal dari tangan terampil Fidia Nurain, salah satu peserta Program Pemberdayaan Komunitas Penyandang Disabilitas Pertamina (Pemko Pesmina) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona Rokan.

Fidia, kini begitu piawai meracik setiap tetes kopi. Gerakannya tenang namun presisi, menunjukkan keterampilan yang terasah. Penyajian dengan penuh kehangatan, menghasilkan mahakarya kecil yang siap untuk dinikmati.

Dari secangkir kopi, tersirat pesan keterbatasan tidak pernah menghalangi lahirnya karya yang berkualitas tinggi.

Keterampilan menyeduh kopi didapat Fidia usai mengikuti pelatihan Barista yang digelar PHR bersama mitra pelaksana Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI).

Pelatihan Barista merupakan salah satu rangakaian dari Program Pemko Pesmina PHR pilar ekonomi demi mewujudkan ekosistem kelompok penyandang disabilitas yang mandiri dan inklusif.

Fidia salah satunya, seorang penyandang disabiltias daksa yang memiliki semangat tinggi untuk terus maju dan mandiri secara ekonomi. Kecintaannya terhadap kopi, membuat Fidia lebih memilih mendalami keterampilan meracik kopi dengan mengikuti pelatihan Barista yang digelar PHR bersama UMRI belum lama ini.

“Saya itu pecinta kopi, itu pula yang mendasari saya ingin belajar tentang kopi serta bagaimana proses pembuatan kopi dengan rasa berkualitas seperti di kafe-kafe,” tuturnya.

Mengikuti Pelatihan Barista merupakan peluang emas bagi Fidia. Ia serius mengikuti pelbagai materi tentang penyajian kopi yang berkualitas, seperti brewing, latte art dan cupping. Dari pelatihan tersebut, Fidia mengaku sudah sangat menguasai bagaimana cara menyeduh espresso.

“Tapi yang paling menantang ketika belajar latte art,” ucapnya.

Fidia mengapresiasi PHR atas kepeduliannya terhadap peningkatan dan pemberdayaan kelompok disabilitas. Lewat pelatihan yang diberikan, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan kelompok disabilitas sehingga nantinya menjadi modal berharga dalam menciptakan kesejahteraan dan ekonomi yang mandiri.

“Dukungan PHR sangat luar biasa untuk memfasilitasi kegiatan teman-teman disabilitas,” ujarnya.

PHR Zona Rokan berkomitmen mendukung dan memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk berkembang dan mandiri melalui program-program inklusif, mulai dari pelatihan kewirausahaan, pelatihan content creator dan dukungan infrastuktur berupa PLTS. Melalui progam ini diharapkan dapat  mewujudkan ekosistem kelompok penyandang disabilitas yang mandiri dan inklusif secara sosial ekonomi.

“Program Pemko Pesmina merupakan salah satu bukti kepedulian PHR terhadap teman – teman disabilitas di sekitar wilayah operasi. Dengan pelatihan ini, harapannya dapat mendorong peningkatan ekonomi bagi rekan – rekan disabilitas yang ada. 

Pelatihan Barista ini merupakan salah satu pelatihan yang kami adakan, kegiatan lainnya berupa laundry sepatu, pelatihan bakery dan pastry. Total peserta untuk pelatihan ini sebanyak 30 orang,” Imbuh Iwan Ridwan Faizal selaku CID Manager Regional 1.

*Turut Meriahkan Hari Disabilitas Internasional*

Fidia bersama sejumlah rekan peserta Program Pemko Pesmina PHR turut meramaikan Perayaan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diselenggarakan di UPT Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Daksa Provinsi Riau, Pekanbaru, Rabu, 3 Desember 2025 pekan lalu.

HDI menjadi panggung bagi para penyandang disabilitas untuk memamerkan pelbagai karya dan bakat. Penampilan seni dan kreativitas dari kelompok disabilitas memukau tamu undangan.

Pertunjukan tari dan musik ditampilkan  dengan totalitas dan penuh semangat. Kelompok disabilitas juga menyuguhkan hasil karya aneka ragam kuliner.  Seduhan kopi serta aneka makanan ringan bagi pengunjung menunjukkan kemampuan mereka dalam mengembangkan produk bernilai ekonomi.

Tak kalah inspiratif, acara Peringatah Hari Disabilias Internasional di Duri menampilkan demonstrasi hasil pelatihan keterampilan dari tiga Sekolah Luar Biasa (SLB) di Mandau dan Pinggir, yaitu SLB Yayasan Hati Terpilih (YHT), SLB Bumi Manggalo, dan SLB Aisyiyah.

Melalui pameran stand khusus, para pengunjung dapat menyaksikan bagaimana kriya kayu, menjahit, membatik, make up karakter, dan kerajinan clay/keramik telah bertransformasi menjadi keterampilan vokasional yang siap bersaing.

“Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang apresiasi terhadap kreativitas dan keterampilan anak-anak SLB, tetapi juga wujud komitmen bersama dalam mendorong kemandirian serta pemberdayaan penyandang disabilitas. Semoga sinergi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat terus terjalin, sehingga penyandang disabilitas semakin memiliki ruang untuk berkembang,” ujar Sekretaris Dinas Sosial Bengkalis, Eji Marlina.(***)
 

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#PT Pertamina Hulu Rokan

Index

Berita Lainnya

Index