PEKANBARU, LIPO - Komisi III DPRD Riau melakukan kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Rabu 11 Desember 2025.
Kunjungan ini untuk memastikan kesiapan pihak pengelola dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seiring meningkatnya curah hujan di wilayah Riau.
Rombongan dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Riau, Ahmad Tarmizi, bersama Ketua Komisi III, Edi Basri, dan anggota Komisi III, Abdullah. Kunjungan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari penetapan status siaga bencana hidrometeorologi oleh Pemerintah Provinsi Riau.
Abdullah mengatakan, kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapan teknis PLTA, terutama terkait mekanisme pembukaan pintu air (spillway) ketika debit air meningkat.
“Kita ingin melihat sejauh mana kesiapan PLTA mengantisipasi cuaca ekstrem dan kemungkinan pembukaan debit air yang lebih besar dari biasanya. Terlebih setelah instruksi Gubernur yang menetapkan status bencana hidrometeorologi,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam rapat sebelumnya bersama DPRD Riau, PLTA telah menyampaikan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) tambahan terkait early release atau pelepasan air lebih awal. SOP ini dinilai dapat membantu mencegah banjir akibat luapan waduk jika curah hujan tinggi.
“PLTA sudah menyiapkan SOP early release agar pelepasan air lebih mudah dan efektif sehingga tidak menyebabkan banjir di hilir. Namun saat ini kondisi masih normal sehingga early release belum dapat diterapkan. Harapan kita, ketika intensitas hujan meningkat, mekanisme ini bisa berjalan optimal,” jelas Abdullah.
Kunjungan ini tambahnya juga merespons terhadap rapat mitigasi bencana yang dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto, terkait menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan cuaca ekstrem.*****