LIPO - Sudah beberapa hari terakhir, warga di sejumlah wilayah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terutama di Kota Tembilahan dan sekitarnya harus menghadapi kenyataan bahwa air pasang kembali naik dan menggenangi pemukiman mereka.
Fenomena banjir rob ini muncul setiap sore hingga malam hari, membuat aktivitas sehari-hari masyarakat terganggu.
Sejumlah ruas jalan utama tidak lagi terlihat permukaannya. Bahkan, di beberapa tempat air laut yang merembes ke daratan mencapai ketinggian hingga selutut orang dewasa.
Kondisi ini membuat banyak kendaraan mogok, khususnya sepeda motor, sehingga memaksa pengendara untuk berjalan kaki sambil menggotong barang bawaan agar tidak terendam.
“Air pasangnya makin dalam, membuat anak sekolah kesulitan, jualan saya juga terhambat,” ujar ujang, salah seorang pedagang kepada awak media, Senin 8 Desember 2025 kemarin.
Tidak hanya di jalanan, air juga masuk hingga ke pekarangan dan rumah-rumah warga. Banyak penghuni rumah yang panik saat melihat air mulai menyentuh lantai rumah, sehingga mereka langsung memindahkan perabotan dan stok makanan ke tempat yang lebih tinggi.
Selain itu, anak-anak yang biasanya riang bermain di depan rumah kini lebih banyak menghabiskan waktu di dalam, khawatir bermain di genangan air. Namun ada juga yang memilih berenang dan bermain bersama-sama temannya ketika air pasang.
Situasi ini mendapat perhatian dari Pemkab Inhil melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dalam upaya mengurangi risiko, BPBD Inhil bergerak cepat dengan menurunkan tim yang dipimpin Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Inhil Ari Surya untuk memantau kondisi secara langsung dan membantu warga yang kesulitan melintas.
Dijelaskan Ari Surya, ketinggian pasang laut memang sedang memasuki puncak siklus. Oleh karena itu, BPBD sudah menyiagakan tim tanggap darurat dan berkoordinasi dengan warga.
Selanjutnya, kepada warga yang bermukim di kawasan pesisir diimbau agar meningkatkan kewaspadaan terutama saat malam dan dini hari serta memindahkan barang berharga ke tempat tinggi.
Meski situasi ini cukup menyulitkan, namun warga tetap berusaha menjalani hari-hari dengan penuh kesabaran. Semangat gotong royong tampak nyata, dimana sebagian saling membantu mengatur lalu lintas agar kendaraan bisa lewat di jalur aman, sebagian lainnya membantu memindahkan perabot atau menyediakan tumpangan ketika jalan tergenang.
Warga tentunya berharap air segera surut dan keadaan bisa kembali seperti semula. Namun, menurut BPBD Inhil, banjir rob ini diperkirakan akan kembali berulang sampai pasang laut kembali stabil.*****