Gubri Wahid Akui Pusing Mikirin Utang dan Defisit, Bakal Ambil Langkah Tegas Meski Tidak Populer

Gubri Wahid Akui Pusing Mikirin Utang dan Defisit, Bakal Ambil Langkah Tegas Meski Tidak Populer
Gubri Abdul Wahid/F: ist

PEKANBARU, LIPO - Gubernur Riau, Abdul Wahid, mengaku mengalami kesulitan tidur sejak dilantik 11 hari yang lalu. Ia mengungkapkan bahwa dirinya sering begadang hingga larut malam, tidur setelah pukul 03.00 WIB, dan bangun kembali pukul 05.00 WIB untuk melaksanakan salat subuh. Kondisi ini disebabkan oleh beban berat yang ia tanggung sebagai pemimpin Riau, terutama terkait krisis keuangan yang sedang dihadapi.

Wahid menjelaskan, bahwa kondisi keuangan Riau saat ini sangat memprihatinkan. Menurutnya, bahkan jika anggaran seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di-nol-kan, dana tersebut masih belum cukup untuk menutupi hutang dan kewajiban pembayaran yang tertunda kepada pihak ketiga. 

"Setelah saya kaji, jika anggaran OPD di-nol-kan dan tidak ada kegiatan sama sekali tahun ini, itu pun tidak cukup untuk membiayai proses tunda bayar dan tunda salur kepada pihak ketiga," ujarnya saat menggelar forum konsultasi publik RPJMD Riau tahun 2025-2029 mengutip dari YouTube diskominfo Riau, Jumat 14 Maret 2025.

Wahid juga menyoroti tata kelola pemerintahan yang tidak berjalan sesuai alur, dan patut sehingga menyebabkan terjadinya penundaan pembayaran. Hal ini membuatnya pusing karena uang untuk membayar itu tidak ada.

"Jumlah pegawai kita mencapai 21 ribu orang. Apakah Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) akan kita kurangi? Karena Ini adalah kondisi yang sangat genting," tanyanya.

Wahid mengaku bahwa selama 11 hari terakhir, ia hanya tidur sekitar dua jam setiap malam. Setelah salat subuh, ia langsung melanjutkan aktivitasnya dengan rapat dan bekerja. Ia mengakui bahwa situasi ini sangat serius dan belum menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan keuangan Riau.

"Mudah-mudahan kita bisa menghadapi ini bersama. Saya tidak ingin kondisi ini berlanjut hingga tahun depan. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk me-nol-kan anggaran di setiap OPD. Meskipun kebijakan ini mungkin tidak populer, saya sebagai pemimpin harus tegas dan bertanggung jawab," tegasnya.

Wahid berkomitmen untuk mengambil langkah tegas guna menyelesaikan krisis keuangan Riau, meskipun kebijakannya mungkin tidak disukai oleh banyak pihak. Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil demi kebaikan bersama dan keberlanjutan pembangunan di Provinsi Riau.*****

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Pemprov Riau

Index

Berita Lainnya

Index