LIPO - Provinsi Riau mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,38 persen pada September 2024, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) di angka 105,80. Tembilahan mencatat inflasi tertinggi di provinsi ini dengan 1,75 persen (IHK 104,45), sedangkan Pekanbaru memiliki inflasi terendah sebesar 1,25 persen (IHK 105,51).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Riau Asep Riyadi mengatakan peningkatan inflasi ini dipicu oleh kenaikan harga dalam sembilan kelompok pengeluaran, di antaranya perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak 6,84 persen, serta penyediaan makanan dan minuman/restoran yang naik 3,41 persen.
Kemudian kelompok pendidikan sebesar 1,94 persen, kelompok transportasi sebesar 1,46 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,17 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,89 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,67 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen.
"Di sisi lain, kelompok pakaian dan alas kaki mengalami deflasi 0,64 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,21 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen,"katanya. Rabu 2 Oktober 2024.
Sementara secara month to month (m-to-m), Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,33 persen, sementara year to date (y-to-d) mencatat inflasi sebesar 0,13 persen.(***)
