Diskusi Kominfo di Kota Dumai, Ajak Komunitas Tekuni Hobi Jadi Cuan Lewat Media Digital

Diskusi Kominfo di Kota Dumai, Ajak Komunitas Tekuni Hobi Jadi Cuan Lewat Media Digital
Literasi digital di Taman Bukit Gelanggang Kota Dumai, Provinsi Riau, Minggu (11/8) /ist

DUMAI, LIPO – Artis mungil yang terkenal dengan perannya sebagai Tuyul, Megi Irawan akan hadir dalam diskusi literasi digital di Taman Bukit Gelanggang Kota Dumai, Provinsi Riau, Minggu (11/8) pagi, pukul 06.30.

 Artis kelahiran Simalinyang, Riau itu sengaja dihadirkan untuk menjadi salah satu pembicara dalam diskusi yang ”chip in” di event acara ”Warna Warni Siraman Kemerdekaan” dalam rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79.

Mengusung tema ”Hobi Jadi Cuan Lewat Media Digital”, diskusi luring (offline) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Paguyuban Senam Kota Dumai (PSKD), bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang literasi digital.

Diskusi yang dikemas dengan format talkshow itu rencananya akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Wali Kota Dumai Hermanto, artis Megi Irawan, Ketua Relawan TIK Riau Wahyu Ari Sandi, dan Popi Guswandi selaku moderator.

”Diskusi ini dapat diikuti secara gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftarankomunitasdumai0811. Banyak doorprize yang akan dibagikan di acara ini, siapa tahu Anda beruntung,” terang Kemkominfo dalam rilis kepada awak media, Sabtu (10/8).

Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, selain mempercepat dan mempermudah komunikasi dan interaksi, media digital kini juga mampu menghasilkan uang. Melalui media digital yang melibatkan pemanfaatan platform, konten, dan alat daring kini Anda bisa hasilkan cuan.

”Hal itu dapat dicapai melalui berbagai strategi dan model bisnis yang memanfaatkan jangkauan dan aksesibilitas internet yang luas. Pembuat konten di platform seperti YouTube, blog, atau media sosial dapat memperoleh uang melalui iklan yang ditampilkan pada konten mereka,” jelas Kemkominfo dalam rilis.

Pendapatan atau cuan, lanjut Kemkominfo, biasanya dihasilkan melalui penayangan atau klik iklan. Influencer dan pembuat konten seringkali bermitra dengan merek untuk mempromosikan produk atau layanan dengan imbalan pembayaran. ”Hal ini dapat melibatkan postingan bersponsor, video, atau penempatan produk,” tegasnya.  


Kemkominfo menambahkan, banyak hobi yang dapat dimonetisasi melalui media digital, sehingga memungkinkan mengubah minat menjadi sumber pendapatan. ”Tidak seperti hobi tradisional, yang dilakukan semata-mata untuk kepuasan pribadi, aktivitas ini dapat menghasilkan pendapatan saat dibagikan, dijual, atau dipromosikan di internet,” tutup Kemkominfo.

Diskusi untuk segmen komunitas ini, rencana dihadiri oleh sejumlah komunitas masyarakat di Kota Dumai. Di antaranya, Komunitas Muda-Mudi Kota Dumai, Komunitas Karang Taruna Kota Dumai, Komunitas KNPI Dumai, Komunitas Sanggar Q Lawan Gading Dumai, Komunitas Paguyuban Senam Kota Dumai, serta masyarakat Kota Dumai dan sekitarnya.

Untuk diketahui, diskusi luring seperti digelar di Kota Dumai, Provinsi Riau, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada 2018, penetrasi internet Indonesia tercatat berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” tulis Kemkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id. (***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Webinar

Index

Berita Lainnya

Index