PEKANBARU, LIPO - Sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP angkat bicara terkait desakan Syamsurizal diminta mundur sebagai Ketua DPW PPP Riau oleh sejumlah tokoh senior dan pengurus inti.
Terkait hal itu, Ketua DPC PPP Pekanbaru, Zulkarnain, saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pihaknya mengaku tidak ikut campur perihal kisruh yang terjadi di DPW PPP Riau tersebut.
Tapi Ia berharap DPP PPP segera mengambil tindakan secepatnya untuk menyelesaikan kisruh ini agar tidak berlanjut-lanjut.
"Kita minta DPP segera mengambil sikap tegas terkait persoalan ini. Karena DPC tidak ada kewenangan soal kisruh ini. Maka dari itu kita menunggu apa yang menjadi putusan DPP, dan apa yang diputuskan pusat nanti kita sami'na wa atho'na karena SK kita pusat yang mengeluarkan jadi apapun keputusan pusat kita tegak lurus," katanya, Sabtu (22/06/24).
Soal apakah DPC Pekanbaru ikut menandatangani surat dukungan mosi tidak percaya Syamsurizal sebagai Ketua, anggota DPRD Pekanbaru itu mengatakan bahwa dirinya tidak ikut mendatangi.
"DPC Pekanbaru tidak ada mosi tidak percaya tapi yang namanya DPC mana yang benar disitu kita," ujarnya.
Zulkarnain juga mengaku tidak pernah dihubungi baik itu pengurus inti DPW yang meminta Syamsurizal mundur maupun dari Ketua DPW sendiri.
"Tapi intinya di PPP itu ada unsur majlis syariah, pertimbangan dan pakar, kalau unsur itu melakukan mosi tidak percaya dan ditandatangani pengurus harian 3/4 berarti legalitasnya sah tanpa DPC," pungkasnya.
Sementara itu ketua DPC Inhu Bayu Nofyandri Surbakti dikonfirmasi mengakui tidak tahu menahu adanya mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Syamsurizal.
"Saya tidak tahu dan tidak ikut menandatangani mosi tidak percaya itu. Hal ini karena kita lagi fokus pemungutan PSU," ujarnya.
Bayu juga menegaskan sampai saat ini pihaknya masih mengakui Syamsurizal sebagai Ketua DPW PPP Riau sebelum adanya SK baru dari DPP.
"Terkait masalah ini kita ikut saja apa yang menjadi instruktur DPP PPP pusat. Karena DPC menunggu arahan saja," pungkasnya.*****
