PEKANBARU, LIPO - Proyek Riau Creative Hub (RCH) yang saat ini dalam masa pembangunan tahap ketiga, menyisakan beberapa persoalan di masyarakat. Pasalnya selain pagar yang roboh pada sisi kiri Jalan Karya Bakti, material bangunan yang menutupi drainase ikut dikeluhkan warga.
Pantauan liputanoke.com, terlihat drainase di depan RCH ditutupi oleh material bangunan, seperti tanah timbunan dan pecahan beton. Bahkan ranting dan daun pohon serta sampah plastik ikut berserakan di dalamnya.
Salah seorang warga, Intan Ramadani menyebutkan, pada saat hujan tiba, genangan air meningkat di sekitar rumahnya semenjak proyek itu dibangun.
"Dulu genangan air cuma sampai dengan halaman aja, sekarang kalau udah hujan sedikit saja air bisa hampir masuk rumah," katanya.
Ia menilai posisi pagar yang terlalu dekat dengan drainase mengakibatkan saluran air mengalir kurang lancar. Sehingga ketika hujan turun, kawasan di ujung Jalan Bakti dekat Arifin Achmad itu sering tergenang air.
"Kita sudah pernah kesana sama pak RT, suruh mereka buatkan saluran air, tapi tak diindahkan. Parit yang di Jalan Arifin Achmad tu tertutup, jadi kalau hujan airnya ngalir kesini," ungkapnya.
Untuk diketahui, pembangunan Riau Creative Hub merupakan proyek kontraktor PT Boriandy Putra dengan nilai pagu Rp27.500.000.000, kontrak ini akan berakhir pada Desember 2023 mendatang.
Gedung RCH tersebut dibangun area eks Pujasera, Jalan Arifin Achmad. Pada tahap awal dialokasikan sebesar Rp4,4 miliar. Lanjutkan pada tahap kedua senilai Rp6,5 miliar dan tahap ketiga Rp 27 miliar.
Gedung RCH ini nantinya akan digunakan sebagai wadah untuk mempromosikan serta menampilkan produk-produk ekonomi kreatif (Ekraf) masyarakat Riau yang dikelola oleh UPT Bandar Seni Raja Ali Haji, Dinas Pariwisata Riau. (*16)