PEKANBARU, LIPO - Warga Kota Pekanbaru, khususnya pengguna jalan mengeluhkan kondisi badan jalan Gajahmada di samping Mapolda Riau yang dijadikan tempat parkir, baik mobil maupun kendaraan roda dua, terutama pada jam-jam sibuk.
Akibatnya, selain badan jalan menyempit, juga menyebabkan kemacetan terutama pengendara yang datang dari arah Sudirman menuju Jalan Gajahmada maupun pengendara yang belok kanan dari Sudirman menuju Jalan Gajahmada.
Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, apalagi selain mobil dan kendaraan roda dua yang parkir juga terparkir satu unit mobil tangki CPO yang diduga barang bukti (BB) di badan jalan tersebut.
Menanggapi kondisi tersebut, Pengamat Perkotaan, Ir Mardianto Manan, MT mengaku mengetahui kondisi jalan Gajahmada yang dijadikan temat parkir tersebut, termasuk truk CPO yang sampai saat ini masih terparkir.
Seharusnya Polda memberikan contoh parkir yang benar terhadap warga, karena sangat tak elok dan berdampak negatif parkir di badan jalan tersebut (on street parking).
"Posisi hadapan mobil parkir berlawanan arah arus jalan di sana. Kondisi ini tentu menjadi gangguan, karena ini merupakan jalan arteri yang padat, dan memperparah macet lampu simpangan kota," ujar Mardianto.
Apalagi, posisinya berdekatan dengan lampu merah, tentu selalu jadi sudut pandang warga saat menunggu lampu merah.
Selain itu, juga mempersempit badan jalan karena sudah dimatikan oleh mobil tangki, yang juga berakibat beban jalan berat oleh parkir berminggu-minggu, aspal akan rusak karena beban kendaraan berat.
"Kondisi ini juga memperburuk pemandangan kita yang katanya sering dapat Adipura pura. Akibatnya, tentu bakal muncul persepsi masing masing warga kota yang lewat di sana, tidak hanya sekedar, tidakkah ada lokasi menyimpan BB Polda Riau yang menjadi berkelas dibandingkan Polda lainnya di Indonesia, atau justru persepsi negatif dari masing masing warga yang lewat. Tentunya nalar warga tak bisa kita batasi," papar Mardianto lagi.
"Terakhir tentu secara estetika kota, sangat mengganggu sudut pandang wajah kita kita yang sudah menjadi kota metropolis.
Lantas solusinya?. Harap dipindah sesegara mungkin, semoga didengar Kapolda kita yang berhormat," pungkas Mardianto.(lipo*3)
Akibatnya, selain badan jalan menyempit, juga menyebabkan kemacetan terutama pengendara yang datang dari arah Sudirman menuju Jalan Gajahmada maupun pengendara yang belok kanan dari Sudirman menuju Jalan Gajahmada.
Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, apalagi selain mobil dan kendaraan roda dua yang parkir juga terparkir satu unit mobil tangki CPO yang diduga barang bukti (BB) di badan jalan tersebut.
Menanggapi kondisi tersebut, Pengamat Perkotaan, Ir Mardianto Manan, MT mengaku mengetahui kondisi jalan Gajahmada yang dijadikan temat parkir tersebut, termasuk truk CPO yang sampai saat ini masih terparkir.
Seharusnya Polda memberikan contoh parkir yang benar terhadap warga, karena sangat tak elok dan berdampak negatif parkir di badan jalan tersebut (on street parking).
"Posisi hadapan mobil parkir berlawanan arah arus jalan di sana. Kondisi ini tentu menjadi gangguan, karena ini merupakan jalan arteri yang padat, dan memperparah macet lampu simpangan kota," ujar Mardianto.
Apalagi, posisinya berdekatan dengan lampu merah, tentu selalu jadi sudut pandang warga saat menunggu lampu merah.
Selain itu, juga mempersempit badan jalan karena sudah dimatikan oleh mobil tangki, yang juga berakibat beban jalan berat oleh parkir berminggu-minggu, aspal akan rusak karena beban kendaraan berat.
"Kondisi ini juga memperburuk pemandangan kita yang katanya sering dapat Adipura pura. Akibatnya, tentu bakal muncul persepsi masing masing warga kota yang lewat di sana, tidak hanya sekedar, tidakkah ada lokasi menyimpan BB Polda Riau yang menjadi berkelas dibandingkan Polda lainnya di Indonesia, atau justru persepsi negatif dari masing masing warga yang lewat. Tentunya nalar warga tak bisa kita batasi," papar Mardianto lagi.
"Terakhir tentu secara estetika kota, sangat mengganggu sudut pandang wajah kita kita yang sudah menjadi kota metropolis.
Lantas solusinya?. Harap dipindah sesegara mungkin, semoga didengar Kapolda kita yang berhormat," pungkas Mardianto.(lipo*3)