Meninggal Dunia di Malaysia, Ini Biografi Singkat Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra

Ahad, 18 September 2022 | 13:27:38 WIB
Almarhum Prof Azyumardi Azra,/int

LIPO - Innalillahi Wa Innalillahi Rojiun. Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra, Ahad (18/9/2022) siang, akhirnya meninggal dunia, di Pusat Jantung Hospital Serdang, Kuala Lumpur, Malaysia setelah gagal melawan Covid-19.

Seperti diberitakan, Azyumardi Azra, Jumat (16/9/2022) petang, mendadak terserang batuk keras, panjang, disertai sesak nafas di atas pesawat dalam penerbangan ke Malaysia.

Dari Bandara Kualalumpur, dia langsung dilarikan ke Pusat Jantung Hospital Serdang, Selangor, Malaysia yang berjarak 35 km dari Kuala Lumpur.

Istri, anak, dan keluarga Azyumardi Azra, sejak kemarin sudah berada di Malaysia.

Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A., CBE. (4 Maret 1955 – 18 September 2022) adalah akademisi dan cendekiawan muslim Indonesia. Ia menjabat Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta antara 1998 hingga 2006.

Pada 2010, dia memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadi 'Sir' pertama dari Indonesia. Pada 2022, Azyumardi terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025.

Karier
Putra Kelahiran Lubuk Alun, Padang Pariaman Sumbar, 4 Maret 1955 ini memulai karier pendidikan tingginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1982, kemudian atas bantuan beasiswa Fulbright, ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Universitas Columbia tahun 1988.Ia memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi kali ini Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah, dan memperoleh gelar MA pada 1989.

Pada 1992, ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Universitas Columbia tahun 1990, dan Doctor of Philosophy dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries 2004 disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV). 

Kembali ke Jakarta, pada 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam. Pada 1994-1995 dia mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Universitas Oxford, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.

Azyumardi pernah pula menjadi profesor tamu pada Universitas Filipina dan Universitas Malaya, Malaysia keduanya pada 1997. Selain itu, dia adalah anggota dari Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program (SEASREP) yang diorganisir oleh Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang antara 1997-1999.

Sejak Desember 2006 menjabat Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sebelumnya sejak tahun 1998 hingga akhir 2006 Azyumardi Azra adalah Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ia pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985), Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992-sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).

Ia juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang di angkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) Universitas Islam Internasional Islamabad Pakistan (2004-2009). Ia juga masih menjadi salah satu anggota Teman Serikat Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.(lipo*3/net)

Terkini