Panglima TNI akan Copot Anak Buah yang Gagal Tangani Karhutla

Ahad, 15 September 2019 | 06:42:39 WIB
Panglima TNI dan Kapolri saat berkunjung ke Riau/ant
PEKANBARU, LIPO - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan komitmennya akan mencopot anak buah di jajaran TNI apabila dinilai gagal dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sesuai perintah Presiden Joko Widodo.

“Itu perintah (Presiden) dan akan dilaksanakan,” kata Panglima TNI pada rapat evaluasi penanganan karhutlaRiau, di Kota Pekanbaru, Sabtu.

Meski begitu, ia mengatakan pencegahan dan penanggulangan karhutla bukan tanggung jawab pemerintah pusat, TNI maupun Polri semata. Pemerintah daerah mulai dari gubernur, bupati, wali kota dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) harus ikut berperan tanpa kecuali.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI menyatakan akan menambah 350 personel gabungan untuk memperkuat upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.

“Kita akan tambah kekuatan personel 350 orang dari TNI, Polri dan lainnya. Mereka akan bawa peralatan untuk padamkan karhutla,” kata dia.

Baca juga: Sebelum Panglima TNI melintas di Monumen Tugu Api, masker di patung dilucuti

Tambahan 350 personel tersebut akan memperkuat Satgas Karhutla Riau yang memadamkan api dari darat, yang kini jumlahnya sekitar 5.800 orang.

Selain itu, ia mengatakan akan menambah pesawat untuk modifikasi cuaca atau hujan buatan, yakni mendatangkan pesawat CN 295 yang berkapasitas 2,5 ton garam untuk menyemai awan. Sebelumnya, Panglima TNI juga sudah menambah satu Cassa 212 untuk operasi hujan buatan yang berkapasitas satu ton.

Dengan begitu, total ada tiga pesawat untuk melakukan penyemaian garam ke awan, yakni dua pesawat Cassa dan CN 295. Ketiga pesawat itu akan berada di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

“Sehingga tambahan pesawat ini, dalam sehari Satgas bisa semai atau sebar garam kurang lebih tujuh ton,” katanya.(lipo*3/ant)

Terkini