PEKANBARU, LIPO - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kota Pekanbaru menggelar aksi demo di kantor Riau, Jumat, 14 Juni 2024 siang.
Dalam aksi itu mahasiswa menolak kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang saat ini menuai pro dan kontra.
Berdasarkan pantauan liputanoke, massa tiba di kantor DPRD Riau pukul 15.00 wib, mahasiswa langsung dikawal oleh aparat kepolisian.
Salah satu mahasiswa dalam orasinya mengatakan tujuan aksi demo ini tidak lain menolak kebijakan Tapera.
"Menurut kami kebijakan Tapera merugikan rakyat Indonesia serta rawan disalahgunakan oleh pemerintah apalagi untuk jika digunakan untuk kebutuhan pembangunan Ibu kota negara atau IKN. Untuk itu kami meminta segara dibatalkan kebijakan tersebut," katanya lewat pengeras suara.
Ditambahkan Mahasiswa melalui DPRD Riau ini mereka meminta agar tuntutan ini bisa disampaikan ke DPR RI.
Sebelumnya sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Riau, Husaimi Hamidi dengan tegas menolak kebijakan Tapera. Husaimi beralasan kebijakan itu tidak adil dan tidak sesuai manfaat.
"Tapera yang diambil dari pemotongan gaji karyawan sebesar 3 persen baik bagi yang sudah punya rumah maupun belum. Kalau yang sudah punya rumah dan yang belum juga harus bayar Tapera, nanti hitungannya bagaimana. Apakah yang sudah punya rumah iuran untuk bantu yang belum punya? Kok enak betul, kita yang banting tulang," ujarnya, Selasa, 11 Juni 2024.
Menurutnya, pemberian subsidi bagi masyarakat yang belum punya rumah seharusnya adalah usaha pemerintah karena sudah memungut pajak.
"Yang mensubsidi itu seharusnya pemerintah. Bukan masyarakat mensubsidi masyarakat. Sebagai anggota dewan, saya sangat tidak setuju dengan kebijakan yang tingkat errornya luar biasa," pungkasnya.
Husaimi pun meminta agar pemerintah mengkaji ulang agar kebijakan tersebut.
"Kita ini, para buruh di Indonesia ini masih banyak yang susah makan, masak gajinya dipotong juga. Seharusnya pemerintah menyediakan rumah dulu kepada masyarakat yang belum punya, baru bayarkan cicilannya, itu baru betul," pungkasnya.*****
