PEKANBARU, LIPO - Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru kembali
Kepala Disperindag Pekanbaru Zulhelmi Arifin, mengatakan, operasi pasar ini bertujuan untuk untuk mengintervensi kenaikan harga sembako, terutama komoditi beras.
"Arahan dari mendagri agar kami terus melakukan operasi pasar. Upaya itu itu telah kami lakukan selama dua bulan terakhir," kata Zulhelmi Arifin kepada wartawan, Selasa (10/10/23).
Dikatakan Zulhelmi, berdasarkan informasi dari Disketapang ada 22 kelurahan di Kota Pekanbaru yang rentan pangan.
"Kami masih menunggu arahan dan petunjuk dari Pj wali kota. Kami akan berkolaborasi dengan Disketapang menggelar operasi pasar," ucap Zulhelmi.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Tertib Perdagangan dan Perindustrian Disperindag Pekanbaru Riznaldi Ananta Pratama, mengatakan, selain melakukan operasi pasar untuk mengendalikan lonjakan harga, sebelumnya digelar pasar murah di lokasi-lokasi rawan rentan pangan.
"Masyarakat bisa berbelanja di pasar murah itu dari pagi hingga siang. Pasar murah ini menjual sejumlah bahan pokok seperti salah satunya beras," kata Riznaldi Ananta Pratama.
Setiap pasar murah disediakan dua ton beras Bulog bagi masyarakat. Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp53.000 per 5 Kg. Sedangkan pembelian per Kg sekitar Rp10.600.
Pasar murah ini juga menjual Beras Kita (beras premium Bulog) seharga Rp71.000 per 5 Kg. Harga Berat Kita Rp14.200 per Kg.
Minyak Kita seharga Rp14.000 per liter. Minyak Goreng Kita seharga Rp15.500 per liter. Gula pasir Kita Rp14.500 per Kg.
"Pasar murah ini merupakan program Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru menindaklanjuti naiknya harga beras. Maka, kami menggelar gerakan pangan murah," ungkap Rizaldi. (*1)
