Bantuan Sapi Kurban PTPN V Bikin Heboh, ini Klarifikasi Ketua Mesjid & Fraksi Demokrat

Bantuan Sapi Kurban PTPN V Bikin Heboh, ini Klarifikasi Ketua Mesjid & Fraksi Demokrat

PEKANBARU, LIPO - Biasanya menjelang ataupun pada saat hari raya Idul Adha banyak hal yang menarik yang menjadi perhatian masyarakat. Mulai dari cerita hewan kurban dianggap berusaha menyelamatkan diri dari penyembelihan, hingga tulang kering kaki panitia kurban ditendang sapi. 

Di Pekanbaru, Riau, beberapa waktu yang lalu, warga dihebohkan oleh pemberitaan DPRD Provinsi seakan-akan kehilangan hewan kurban sehingga banyak kupon yang telah dibagikan, akan tetapi tidak kebagian daging kurban. 

Peristiwa tersebut berawal dari adanya program CSR PTPN V yang menyumbangkan dua ekor sapi kepada DPRD Riau untuk  dikurbankan dan dibagikan untuk masyarakat. Namun sampai selesai proses pemotongan, sapi kurban dari PTPN V tak kunjung sampai di DPRD Riau. Sedangkan pihak PTPN V mengakui telah menyerahkan dua ekor sapi kepada panitia kurban DPRD Riau. Peristiwa ini sontak jadi perbincangan masyarakat. 

Ketua masjid Daarul Abrar DPRD Riau, Sugeng Pranoto, Jumat (7/8/2020) mengatakan, bahwa semula sapi kurban di DPRD Riau berjumlah 10 namun rupanya ketika hari H, sapi kurban dari PTPN V semula 2 ekor tak kunjung tiba untuk disembelih. Hal ini juga membuat panitia sempat panik dan malu karena kupon yang dipersiapkan sudah tersebar namun harus ada yang tak kebagian.

"Untuk diketahui, permintaan bantuan sapi tersebut kami kirimkan suratnya pada 2 Juli, ditandatangani ketua DPRD dan saya. Nah, kemudian karena kami sebagai panitia tak ingin nanti jadi tanda tanya dan ada pihak yang menyangka kami menyelewengkan, makanya kami langsung datangi PTPN V meminta kejelasan. Di sana PTPN V memperlihatkan semua bukti administrasi yang mereka miliki, yakni surat Berita Acara Penyerahan (BAP) bantuan sapi dari PTPN V ke DPRD Riau, dalam surat tersebut disebutkan di DPRD Riau, bukan pihak lain, bukan ke PDIP atau ke tempat lain," kata Sugeng yang merupakan politisi PDIP itu, Jumat (7/8/2020).

Dalam BAP tersebut, PTPN V diwakilkan oleh Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PTPN V, Bambang Budi Santoso selaku pihak pertama dan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau Agung Nugroho selaku pihak kedua.

BAP yang diberi materai 6000 ini terdapat 3 poin, menjelaskan bahwa sapi ini diberikan di DPRD Riau dalam keadaan sehat serta penuh rasa tanggungjawab, dan bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR).

"Saya tak ingin menyudutkan pihak manapun apalagi sampai menuntut, karena ini adalah bantuan. Namanya membantu tak etis rasanya jika ditindaklanjuti. Ia hanya ingin supaya publik tak menuding panitia macam-macam. Saya tekankan di sini, kami tidak pernah menerima bantuan ini, baik atas nama panitia maupun atas nama partai saya, PDIP. Soalnya ini berkaitan dengan amanah jabatan saya sebagai Ketua Masjid. Jadi saya harap jangan sampai ada tudingan bahwa panitia menggelapkan sapi," papar Sugeng.

Sugeng mengaku mengapresiasi kejujuran dari PTPN V, yang memperlihatkan BAP dan duduk perkaranya, dan pihak PTPN V, kata Sugeng juga tidak bisa menentukan sapi tersebut akan diturunkan di mana, yang jelas bisa mereka pertanggungjawabkan secara administrasi dibuktikan dengan BAP dan diterima anggota DPRD Riau.

Lebih jauh Sugeng berharap, ke depannya bagi siapapun yang menerima bantuan atas nama DPRD Riau sebaiknya berkoordinasi dengan panitia, sehingga tidak terjadi seperti saat ini.

"Kalau sudah koordinasi, tentu saya sampaikan ke panitia. Apakah sapinya mau dialihkan ke tempat terpencil seperti yang direncanakan atau bagaimana, yang jelas saat ini sudah clear permasalahan ini," tukasnya.

Demokrat Sebut Salah Paham

Sementara itu, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau Agung Nugroho yang bertanda tangan di BAP tersebut mengatakan ada miskomunikasi antara DPRD Riau, Partai Demokrat dan PTPN V.

Agung juga membantah kabar yang menyebutkan bahwa Demokrat dan dirinya menilap sapi tersebut. Bahkan Ia mengatakan, dirinya secara pribadi saja berkurban 4 ekor sapi dari 20 ekor sapi yang disembelih DPC Demokrat.

Agung mengatakan, polemiknya adalah lain, sapi tersebut diterima dia atas perintah partai dan kapasitasnya sebagai Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau, namun belakangan baru pihak masjid mengatakan bahwa sapi tersebut untuk DPRD Riau.

"Ketua kami, Bapak Asri Auzar mengirimkan surat ke PTPN V untuk partai. Nah, ternyata DPRD Riau juga berkirim surat meminta bantuan yang sama. Namun yang diberikan PTPN V hanya untuk Demokrat Riau. Memang benar saya diperintah untuk menerima dari Ketua Asri. Karena memang saya Ketua Fraksi Demokrat berada di DPRD Riau. Jadi di surat itu enggak ada menyatakan saya mewakili lembaga DPRD Riau. Apalagi masjid," tukasnya. (*1)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index