Tak Peduli Izin Demo Ditolak Kepolisian, Driver Ojol Tetap Melakukan Aksi Unjuk Rasa

Tak Peduli Izin Demo Ditolak Kepolisian, Driver Ojol Tetap Melakukan Aksi Unjuk Rasa

PEKANBARU, LIPO - Polresta Pekanbaru menurunkan 350 personil dalam aksi unjuk rasa (unras) yang digelar oleh Gerakan Gejolak (GEGER) Driver, yang dilakukan oleh ojek online di kantor DPRD Kota Pekanbaru, Senin (27/7/2020).

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, bahwa kehadiran Polri ditengah para pengunjuk rasa untuk memberikan rasa aman, nyaman dan damai.

Kata Nandang, sebelum aksi tersebut, pihak kepolisian sudah memberikan surat bahwa dilarang melakukan unjuk rasa karena Kota Pekanbaru masih dalam suasana Covid-19.

"Kami memberikan surat kepada mereka sebelum aksi, untuk dilarang melakukan unjuk rasa karena Pekanbaru masih dalam penanganan Covid-19 dan akan memasuki fase new normal, surat ini ditolak sama Gerakan Gejolak Driver," ucap Nandang.

Namun aksi itu tetap dilaksanakan oleh domonstran GEGER dan tetap belangsung di kantor DPRD kota Pekanbaru, karena itu pengamanan tetap dilakukan Polresta Pekanbaru terhadap aksi massa Geger yang berunjuk rasa.

"Pengamanan yang humanis dengan jumlah personel polri yang cukup, dapat memberikan rasa aman, nyaman dan damai, pengamanan yang humanis, dan ucapan terimakasih disampaikan korlap Yandri Rusli kepada bapak Kapolda dan Kapolresta atas pengamanan dilakukan terhadap aksi massa GEGER," pungkasnya.

Para demonstran yang tiba di kantor DPRD kota pekanbaru untuk menyampaikan tuntutan, aspirasi dalam aksi secara damai.

Tuntutan aksi masa disampaikan Korlap Yendri Rusli, Ia meminta membatalkan program BERKAT dan mengembalikan skema insentif berdasarkan jumlah ( TUPO) berjenjang dengan total kemungkinan penambahan bonus sebesar Rp. 55.000, dan menurunkan potongan biaya pemakaian aplikasi sebesar 20% menjadi 10-15%. (*16)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index