Pembentukan Tim Pemulihan Ekonomi & Penanganan Corona Dinilai LE Sebagai Sense of Crisis  

Pembentukan Tim Pemulihan Ekonomi & Penanganan Corona Dinilai LE Sebagai Sense of Crisis  
Lukman Edy/LIPO 
JAKARTA, LIPO - Langkah Presiden Jokowi Widodo membuat Tim Pemulihan Ekonomi Nasional, dan Penanganan covid-19 dinilai 
sebagai langkah yang tetap serta mencerminkan kepekaan pemerintah terhadap situasi dan kondisi (Sense of Crisis) yang sedang dihadapi bangsa. Hal tersebut diungkapkan oleh mantan anggota DPR RI, Lukman Edy, Selasa (21/07).

Dikatakan Lukman Edy, setidaknya ada dua persoalan besar yang dihadapi bangsa ini hari ini dan kedepannya. 

Pertama, pandemi covid-19 yang belum tentu kapan akan berakhir. Seluruh negara meningkatkan kewaspadaannya terhadap kemungkinan munculnya pandemi jilid II yang lebih parah. 

Dan kedua , situasi ekonomi dunia yang tidak menentu. Hampir semua negara mengalami negatif growth, bahkan banyak yang negatif growthnya dua digit.

"Terhadap dua persoalan besar tersebut, maka yang akan dihadapi adalah kenyataan Indonesia menghadapi ancaman dua krisis sekaligus, yaitu Krisis Kesehatan dan Krisis Ekonomi," terang Edy, kepada media, Selasa (21/7/2020).

Dalam pengamatan Lukman Edy, apa yang disampaikan Presiden Jokowi dalam minggu-minggu terakhir ini, sebagai bentuk kerisauan dan sensitifitasnya terhadap keadaan.

"Pertama, kemarahan beliau di sidang Kabinet karena melihat para pembantunya yang belum sejiwa dengannya dalam menghadapi krisis. Ada yang serius tapi banyak yang santai saja. Presiden Jokowi ingin frekuensi sensitifitas para pembantunya sama dengannya ketika menghadapi Krisis sekarang ini," katanya.

Kedua, lanjut Lukman Edy lagi, ketika Presiden Jokowi pidato didepan para Gubernur beliau tidak ketinggalan pula mengingatkan keseriusan Kepala Daerah dalam menangani Pandemi Corono di daerah masing masing berdasarkan indikator masih lambannya eksekusi APBD sehingga menjadi penyebab tidak terangkatnya pertumbuhan.

Dengan demikian, menurut politisi yang juga aktivis Nahdlatul Ulama ini, saat ini, Presiden Jokowi melakukan langkah yang lebih kongkrit, yaitu membentuk tim Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Corona.

"intinya Jokowi ingin, apa yang beliau ucapkan minggu-minggu terakhir ini, juga di eksekusi. Beliau tidak ingin hanya didengar tapi tidak dilaksanakan. Beliau ingin langkah cepat yang dilandasi Sense Of Crisis yang kuat," tegas politisi yang akrab disapa LE ini.

Soal kenapa Jokowi memilih Erick Tohir mengomandani Tim dirinya melihat, bukan saja karena Menteri BUMN ini punya fungsi dan kewenangan yang cukup untuk mengemban amanah berat ini. Tetapi Jokowi juga melihat, diantara pembantu beliau, Erick Tohirlah yang paling cepat, kreatif dan tidak bertele-tele dalam menghadapi Krisis sekarang ini.

"Jokowi merasakan ada frekuensi yang sama dengan beliau soal sensitifitas Erick Tohir dalam menghadapi Krisis Kesehatan dan sekaligus Krisis Ekonomi sekarang ini. Erick Tohir punya Sense Of Crisis yang sama dengan Presiden Jokowi," cetusnya.

Sementara, tentang bagaimana menghadapi Pandemi Corona, LE berpandangan bahwa Erick Tohir dipandang juga telah bergerak cepat membantu menyiapkan Rumah Sakit Khusus Corona, termasuk pengadaan APD APD. 

Begitu juga dalam menghadapi ancaman Krisis Ekonomi, Erick Tohir juga bergerak cepat membantu Presiden menggerakan semua potensi Ekonomi untuk mengerem penurunan pertumbuhan. (*1)


Sumber: teropongsenayan

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index