PEKANBARU, LIPO - Memasuki hari ke lima, ratusan petani perwakilan dari dua Desa, Desa Simalingkar dan Desa Mencirim Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, masih berada di Pekanbaru.
Saat ini ratusan perwakilan petani yang berkonflik dengan PTPN II tersebut masih menunggu perwakilan mereka dari Jakarta menyampaikan aspirasi ke DPR RI dan Kementrian terkait.
Kordinator Lapangan (Korlap), Diki Wahyudi (45), dalam pernyataan sikapnya akan melakukan aksi jalan kaki ke Jakarta menemui Presiden Joko Widodo, bila tuntutan mereka tidak dipenuhi.
"Apakah bapak ibu siap melakukan aksi Jalan kaki ke Jakarta," teriak Diki saat membriefing para petani, di halaman kantor DPW PKB Riau, Kamis (16/07).
Teriakan Diki pun sambut dengan jawaban bersedia oleh para petani. "Bersedia, bersedia, kami siap, kami siap," sahut para petani.
Dijelaskan Diki lebih lanjut, mereka terpaksa meninggalkan Desa untuk mencari keadilan karena adanya konflik lahan dengan PTPN II. Dikatakannya, lahan mereka yang sebahagian telah bersertifikat dirampas oleh pihak PTPN II. Sehingga petani dari dua Desa yang berjumlah sekitar 1.517 KK tersebut tidak bisa lagi berusaha dilahannya untuk menyambung hidup.
"Sebagian tanah kami sudah bersertifikat, tapi dirampas PTPN II. Kami berharap negara hadir. Makanya kami melakukan aksi jalan kaki untuk menuntut keadilan kepada bapak Presiden," terang Diki.
Saat ditanyakan sampai kapan akan melakukan aksi, dijelaskan Diki, saat ini delegasi atau perwakilan mereka telah di Jakarta menjumpai DPR RI serta Kementerian terkait untuk menyampaikan persoalan yang mereka hadapi, dan saat ini mereka menunggu hasil pertemuan tersebut.
"Kawan-kawan saat sedang menyampaikan aspirasi di DPR RI dengan Komisi IV, kami disini standby menunggu arahan," jelasnya lagi.
Bila tuntutan mereka tidak terpenuhi, dikatakan Diki, mereka akan tetap melakukan aksi berjalan kaki ke Jakarta dengan tujuan Istana Negara.
"Bila tuntutan kaum kami tidak respon pemerintah, kami akan tetap berjalan kaki ke Istana Negara. Kami akan mengadukan persoalan kami ke Presiden," ungkapnya.
Sebelumnya para petani perwakilan dua desa ini tiba di Pekanbaru menggunakan 4 truck dengan jumlah hampir 200 orang.
Mereka berangkat dari Sumut dengan tujuan memperjuangkan yang merupakan hak nya dengan beberapa tuntutan, yaitu:
1. Presiden Ir. Joko Widodo segera bubarkan PTPN II,
2. Negara hadir dalam penyelesaian konflik agraria di Deli Serdang,
3. Berikan tanah dan sertifikat kepada petani Simalingkar dan Mencirim,
4. Hentikan kriminalisasi terhadap petani.
Saat ini ratusan perwakilan petani masih menumpang Inap di kantor Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semenjak hari Minggu, Tanggal 12 Juli 2020, di Pekanbaru. (*1)