Ehemm, DPRD & Bupati Rohul juga Terima Bantuan Sembako

Ehemm, DPRD & Bupati Rohul juga Terima Bantuan Sembako
Paket Sembako untuk Bupati Rohul dan Setda Rohul /LIPO 

PEKANBARU, LIPO - Sekumpulan komponen masyarakat yang mengatasnamakan dirinya Persatuan Masyarakat Indonesia (PMI) Perjuangan menyerahkan bantuan sembako kepada seluruh anggota DPRD Kabupaten Rokan Hulu.

Paket sembako tersebut dikemas masyarakat dalam dua kardus berukuran sedang. Di kardus tersebut tertulis "Biaya Anggaran 12,6 R (rupiah) tanpa mark Up". "Dari Anggaran Dapur Rakyat, Jangan Rebutan, Malu Kita", demikian dikutip dari laman online katakabar.com.

Bantuan sembako untuk 45 anggota Dewan tersebut ditaruh di ruangan Ketua DPRD Rohul, jumlah paketnya pun sama dengan jumlah anggota Dewan Rohul.

Disodori paket sembako, Anggota dewan tersebut hanya nyegir kuda melihat perwakilan masyarakat datang ke ruang kerjanya.

Isi paket sembako untuk Dewan ini rada unik. Beras misalnya, hanya tiga sendok. Lalu kalau bantuan paket sembako biasanya ada telor ayam ras, masyarakat ini justru memberikan dua butir telor puyuh. Ada juga sebungkus mie instan serta sehelai masker.

Usai dari ruangan Ketua Dewan, masyarakat tersebut kemudian pergi ke ruangan Sekretaris DPRD Rohul, Budhia Kasino.

Di sana, mereka menitipkan paket sembako itu untuk Bupati Rohul, Sukiman dan Sekretaris Daerah Rohul, A Haris.  

"Saya mengapresiasi kritikan yang disampaikan oleh Persatuan Masyarakat Indonesia (PMI) Perjuangan ini. Sepanjang itu masih dalam koridor yang tepat, saya menerima dikritik dalam bentuk apapun," kata Ketua DPRD Rohul, Novliwanda Ade Putra, lelaki 31 tahun tadi.  

"Memang, sampai saat ini kita akui bahwa penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) di Rohul lamban. Tapi itu terjadi lantaran aturan dari pusat yang berbelit-belit," ujarnya.

DPRD Rohul sendiri kata Novli sudah mendorong Pemkab Rohul untuk mempercepat penanganan Covid itu. 

Tapi itu tadi lah, secara regulasi pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa lantaran aturan yang ada adalah domain pemerintah pusat.

"Kita enggak bisa mengotak-atik aturan lantaran pembahasan dan aturan, itu dari pusat. Tidak bisa dilakukan di daerah," tegasnya.

Koordinator PMI Perjuangan, Umri Hasibuan, tak menampik kalau penyerahan paket sembako tadi adalah bentuk kritikan dam sindiran atas lambannya kinerja pemerintah dan legislatif menangani Covid 19.

"Sumbangan sembako itu juga sebagai simbol keresahan masyarakat atas lambannya kinerja pemerintah dalam merespon kebutuhan masyarakat," katanya.

Pemkab Rohul kata Umri sudah mencairkan duit penanganan Covid 19 tahap pertama sebanyak Rp12,6 miliar. Tapi kemana dan seperti apa penggunaan duit itu, masih belum jelas dan belum dirasakan oleh masyarakat yang terdampak Covid 19 di Rohul.

"Anggaran sudah disiapkan, kepala daerah juga sudah menyampaikan anggaran untuk membantu kesulitan masyarakat. Tapi sampai sekarang masyarakat bertanya-tanya soal bantuan itu," ujarnya. 

Umri menegaskan, PMI Perjuangan tak berhenti sampai di sini. Mereka akan datang lagi ke kantor dewan untuk menyampaikan kritik lanjutan hingga ada kejelasan soal penggunaan anggaran Covid 19 tadi. (lipo*1/KKC

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index