PEKANBARU, LIPO - Jelang perayaan Natal dan pergantian malan Tahun Baru Masehi 2020, masyarakat diminta menjaga toleransi serta kerukunan antar umat beragama.
Imbauan ini disampaikan Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Jumat (20/12/2019).
"Bagi yang merayakan Natal dan Tahun Baru juga diminta agar merayakan dengan sederhana, dan menjaga toleransi. Dan bagi yang tidak merayakan agar menjaga kerukunan antar umat beragama," ucapnya.
Ismardi juga meminta agar pimpinan perusahaan atau pemilik usaha yang merayakan Natal dan Tahun baru agar tidak memaksakan umat lain memakai atribut perayaan tersebut.
"Inilah kunci toleransi umat beragama, yakni sama-sama menjaga dan memberikan kebebasan dalam menjalankan peribadatan masing-masing agama," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ismardi juga menyampaikan, hingga saat ini tidak ada masalah dalam kerukunan antar umat beragama di Kota Pekanbaru, Riau.
Walau ada riak kecil dalam kerukunan antar umat beragama di Kota Pekanbaru, namun bisa diselesaikan dengan kepala dingin.
"Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada masalah dalam kerukunan umat beragama di Kota Pekanbaru. Jika pun ada, itu kecil, dan sudah diselesaikan dengan kepala dingin," ucapnya.
Dikatakannya, adapun riak tersebut adalah soal pelaksanaan ibadah di rumah, bukan di rumah ibadah.
"Ini sudah selesai, dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat," sebut Ismardi Ilyas.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak seluruh komponen masyarakat agar bersatu padu menciptakan kerukunan antar umat beragama di Kota Pekanbaru. "Berbeda itu indah, jadikanlah perbedaan sebagai bentuk keragaman yang ada di dalam bangsa ini," tutup Ismardi.(lipo*3/rls)
Imbauan ini disampaikan Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Jumat (20/12/2019).
"Bagi yang merayakan Natal dan Tahun Baru juga diminta agar merayakan dengan sederhana, dan menjaga toleransi. Dan bagi yang tidak merayakan agar menjaga kerukunan antar umat beragama," ucapnya.
Ismardi juga meminta agar pimpinan perusahaan atau pemilik usaha yang merayakan Natal dan Tahun baru agar tidak memaksakan umat lain memakai atribut perayaan tersebut.
"Inilah kunci toleransi umat beragama, yakni sama-sama menjaga dan memberikan kebebasan dalam menjalankan peribadatan masing-masing agama," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ismardi juga menyampaikan, hingga saat ini tidak ada masalah dalam kerukunan antar umat beragama di Kota Pekanbaru, Riau.
Walau ada riak kecil dalam kerukunan antar umat beragama di Kota Pekanbaru, namun bisa diselesaikan dengan kepala dingin.
"Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada masalah dalam kerukunan umat beragama di Kota Pekanbaru. Jika pun ada, itu kecil, dan sudah diselesaikan dengan kepala dingin," ucapnya.
Dikatakannya, adapun riak tersebut adalah soal pelaksanaan ibadah di rumah, bukan di rumah ibadah.
"Ini sudah selesai, dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat," sebut Ismardi Ilyas.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak seluruh komponen masyarakat agar bersatu padu menciptakan kerukunan antar umat beragama di Kota Pekanbaru. "Berbeda itu indah, jadikanlah perbedaan sebagai bentuk keragaman yang ada di dalam bangsa ini," tutup Ismardi.(lipo*3/rls)