Pekanbaru, LIPO -Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyiagakan 106 Pusat layana n kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang berlokasi di jalur mudik dan daerah wisata untuk siaga 24 jam.
"Ini untuk antisipasi sekiranya ada kecelakaan lalulintas yang terjadi, sehingga korban mendapatkan pertolongan sesegera mungkin," kata Kepala Diskes Riau, Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Rabu.
Ia menambahkan pihaknya bahkan sudah meninjau dan memastikan keberadaan serta kesiapan fasilitas beberapa Puskesmas yang siaga di jalur mudik.
Tujuannya untuk menekan angka kematian akibat kecelakaan berkendaraan yang rawan terjadi saat moment arus mudik dan balik nantinya.
"Tidak hanya Puskesmas, kita juga minta Rumah Sakit (RS) milik pemerintah dan swasta untuk siaga ketika ada rujukan dari daerah, " lanjutnya.
Selain di Puskesmas dan RS, sebutnya pihaknya juga menempatkan petugas kesehatan di setiap Posko Operasi Ketupat Muara Takus di jalur mudik.
"Ambulance dan tenaga kesehatan secara bershift juga disiagakan selama 24 jam," tegasnya.
Mimi menambahkan pihaknya juga terlibat dalam posko-posko mudik terpadu di sepanjang jalur mudik. Dimana pemudik bisa mengecek kesehatan atau meminta obat-obatan ringan.
"Kalau posko kita disesuai dengan posko mudik terpadu yang jumlahnya 97. Setiap lokasi kita mengisi tenaga kesehatan terdiri dari 1 dokter dan 3 perawat dalam 1 shift, yang satu harinya terdapat 3 shift," ujarnya.
Kemudian Diskes Riau juga menyiagakan ambulance sebanyak 60 unit di pos mudik terpadu, dan 20 ambulance dukungan RS pemerintah daerah.
"Jadi ada ambulance siaga untuk rujukan ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat kalau pasien tidak bisa ditangani dokter di posko," katanya.(lipo*3/ant)
"Ini untuk antisipasi sekiranya ada kecelakaan lalulintas yang terjadi, sehingga korban mendapatkan pertolongan sesegera mungkin," kata Kepala Diskes Riau, Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Rabu.
Ia menambahkan pihaknya bahkan sudah meninjau dan memastikan keberadaan serta kesiapan fasilitas beberapa Puskesmas yang siaga di jalur mudik.
Tujuannya untuk menekan angka kematian akibat kecelakaan berkendaraan yang rawan terjadi saat moment arus mudik dan balik nantinya.
"Tidak hanya Puskesmas, kita juga minta Rumah Sakit (RS) milik pemerintah dan swasta untuk siaga ketika ada rujukan dari daerah, " lanjutnya.
Selain di Puskesmas dan RS, sebutnya pihaknya juga menempatkan petugas kesehatan di setiap Posko Operasi Ketupat Muara Takus di jalur mudik.
"Ambulance dan tenaga kesehatan secara bershift juga disiagakan selama 24 jam," tegasnya.
Mimi menambahkan pihaknya juga terlibat dalam posko-posko mudik terpadu di sepanjang jalur mudik. Dimana pemudik bisa mengecek kesehatan atau meminta obat-obatan ringan.
"Kalau posko kita disesuai dengan posko mudik terpadu yang jumlahnya 97. Setiap lokasi kita mengisi tenaga kesehatan terdiri dari 1 dokter dan 3 perawat dalam 1 shift, yang satu harinya terdapat 3 shift," ujarnya.
Kemudian Diskes Riau juga menyiagakan ambulance sebanyak 60 unit di pos mudik terpadu, dan 20 ambulance dukungan RS pemerintah daerah.
"Jadi ada ambulance siaga untuk rujukan ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat kalau pasien tidak bisa ditangani dokter di posko," katanya.(lipo*3/ant)
GoogleNews
.jpeg)
