Setahun Lebih Mati Suri, Akhirnya Kepengurusan LAMR Kabupaten Siak Dikukuhkan

Setahun Lebih Mati Suri, Akhirnya Kepengurusan LAMR Kabupaten Siak Dikukuhkan
Bupati Syamsuar tepuk tepungtawari Ketua LAM Siak/lipo
Siak, LIPO-Sempat Mati suri hampir satu tahun lebih, karena tidak memiliki dana, akhirnya Kepengurusan Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Siak masa bakti tahun  2018-2023 secara resmi dikukuhkan oleh Ketua umum LAM Riau Al Azhar, di Gedung LAM Riau Kabupaten Siak Kamis (08/02/2018).

Dari hasil musyawarah yang dilakukan oleh pengurus LAM Riau Kabupaten Siak beberapa waktu lalu, terpilih H Nazir Khatan sebagai Ketua Majelis Kerapatan Adat LAMR Kabupaten Siak.

Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Melayu Riau Datok Al-Azhar mengatakan, arus globalisasi ke depan sangat berdampak kepada pergeseran nilai-nilai budaya. Oleh karena itu LAM sebagi lembaga adat mampu menjaga nilai-nilai tersebut di tengah-tengah masyarakat.

"Melayu kedepan ditentukan oleh seberapa kuatnya budak Melayu, yang mampu mempelajari Kemelayuan itu sendiri," ujarnya.

Dirinya menambahkan, dimana lagi tempat bertanya, tempat belajar,  kalau bukan di lembaga Adat Melayu. Kemudian makna penting dari lembaga adat ini ialah, memelihara khasanah, kekayaan, dan menyambungkan harta kekayaan yang ditinggalkan di masa lalu itu,  kepada masa kini dan masa depan.

Sementara itu Bupati Siak Syamsuar selaku Datuk Setia Amanah mengatakan,  bahwa lembaga adat, terlebih Lembaga Adat Melayu Riau,  sangat penting dan strategis peranannya dalam turut mensukseskan pembangunan daerah. Pasalnya, lembaga adat amat berpengaruh dalam mengatur tatanan masyarakat yang lebih baik.

Terbentuknya Lembaga Adat Melayu Riau merupakan buah pemikiran dari perlunya dibentuk perkumpulan pemuka adat Melayu Riau yang betujuan menggalang persatuan, kesatuan, pendapat dan pikiran serta membangkitkan batang terendam yang diwariskan oleh para pendahulu di Provinsi Riau ini.

"Batang terendam itu ialah jati diri dan Identitas Kebudayaan Melayu dalam dinamika ke-Indonesia-an, yang dimiliki masyarakat melayu Riau,” terang Syamsuar.

Selain itu Syamsuar menyampaikan tantangan kita saat ini cukup berat, terutama degradasi moral masyarakat, akibat pengaruh globalisasi serta ancaman kerusakan akhlak anak-anak kita. Generasi sekarang dan dimasa yang akan datang dipengaruhi budaya barat berdampak negatif serta bahaya narkoba dan LGBT.

"Narkoba merupakan musuh kita bersama, pemerintah telah mencanangkan saat ini darurat narkoba,  tentunya ini merupakan ancaman bagi generasi kita,  melalui lembaga adat ini. Kita bisa berbuat dengan menanamkan nilai-nilai budaya melayu pada generasi kita,” pungkasnya.

Turut hadir saat itu Wakil Bupati Siak H Alfedri, Pengurus LAMR prop Riau, tokoh agama, tokoh adat pejabat dilingkungan pemerintah kabupaten Siak, anggota DPRD Siak, unsur Forkopimda kabupaten Siak dan undangan lainnya.(lipo*13)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index