Pekanbaru, LIPO-Untuk pertama kalinya, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, bersama Sekjen Kementrian kelautan dan Perikanan, Rifky E Hardijanto, memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Politeknik Kelautan dan Perikanan, di Kota Dumai, Senin (13/11).
"Dengan kita memulai Politeknik ini, sesuai dengan beberapa dari misi Riau, dan terangkul semua. Jadi untuk memajukan SDM kita ini, terutama dalam bidang kelautan dan perikanan perlu adanya Politeknik ini," ujar Gubri.
Dijelaskan Gubri, saat ini budidaya ikan di Riau terutama di daerah Pesisir masih kurang. Dan hanya ada beberapa masyarakat yang sedang melakukan budidaya tetapi tidak banyak seperti tiram, kepiting, ikan, dan kerang. Dan budidaya tersebut tidak sepadan dengan panjangnya garis laut Riau.
"Jadi kalau di Riau itu, garis pantai kita ini mencapai 2.076,5 kilometer. Jadi sangat panjang, dan yang baru di garab baru 3 kilometer. Anak-anak bayangkan potensi budidaya atau perikanan tanggap yang ada provinsi Riau ini, dengan SDM yang handal akan mampu memberikan budidaya yang lebih banyak lagi," kata Gubri.
"Tidak hanya di laut, kita juga punya empat sungai besar di Riau ini sungai rokan, sungai Siak, sungai Kampar dan sungai Indrgiri, dan itu semua punya potensi yang bagus untuk pemerintah garab, demi memajukan potensi untu sungai tersebut," tambah Gubri.
Sementara itu, Sekjen Kementrian kelautan dan Perikanan, Rifky E Hardijanto, menyampaikan Riau ini terkenal Provinsi yang kaya. Selain potensi yang ada di laut, juga ada minyak. Di atas minyak di bawah minyak, atas sawit bawahnya minyak, Riau mendistribusikan minyak 50% dari total produk di nasional Indonesia untuk minyak, itu sangat cukup untuk membangun Idonesia.
"Seiringnya waktu, SDA yang menghasilkan minyak akan menurun tiap tahunnya, di karenakan di gunakannya minyak tersebut untuk kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat maupun negara. Sekarang ini potensi kelautan juga harus dikembangkan, selain minyak yang ada di Riau," kata Rifky.
Untuk diketahui, Politeknik Kelautan dan Perikanan yang dipusatkan di Dumai ini, sebagai bentuk upaya dari Pemerintah pusat dan Provinsi. Untuk melahirkan SDM yang akan membudidayakan hasil Kelautan dan Perikanan yang ada di Riau.(lipo*3/net)
"Dengan kita memulai Politeknik ini, sesuai dengan beberapa dari misi Riau, dan terangkul semua. Jadi untuk memajukan SDM kita ini, terutama dalam bidang kelautan dan perikanan perlu adanya Politeknik ini," ujar Gubri.
Dijelaskan Gubri, saat ini budidaya ikan di Riau terutama di daerah Pesisir masih kurang. Dan hanya ada beberapa masyarakat yang sedang melakukan budidaya tetapi tidak banyak seperti tiram, kepiting, ikan, dan kerang. Dan budidaya tersebut tidak sepadan dengan panjangnya garis laut Riau.
"Jadi kalau di Riau itu, garis pantai kita ini mencapai 2.076,5 kilometer. Jadi sangat panjang, dan yang baru di garab baru 3 kilometer. Anak-anak bayangkan potensi budidaya atau perikanan tanggap yang ada provinsi Riau ini, dengan SDM yang handal akan mampu memberikan budidaya yang lebih banyak lagi," kata Gubri.
"Tidak hanya di laut, kita juga punya empat sungai besar di Riau ini sungai rokan, sungai Siak, sungai Kampar dan sungai Indrgiri, dan itu semua punya potensi yang bagus untuk pemerintah garab, demi memajukan potensi untu sungai tersebut," tambah Gubri.
Sementara itu, Sekjen Kementrian kelautan dan Perikanan, Rifky E Hardijanto, menyampaikan Riau ini terkenal Provinsi yang kaya. Selain potensi yang ada di laut, juga ada minyak. Di atas minyak di bawah minyak, atas sawit bawahnya minyak, Riau mendistribusikan minyak 50% dari total produk di nasional Indonesia untuk minyak, itu sangat cukup untuk membangun Idonesia.
"Seiringnya waktu, SDA yang menghasilkan minyak akan menurun tiap tahunnya, di karenakan di gunakannya minyak tersebut untuk kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat maupun negara. Sekarang ini potensi kelautan juga harus dikembangkan, selain minyak yang ada di Riau," kata Rifky.
Untuk diketahui, Politeknik Kelautan dan Perikanan yang dipusatkan di Dumai ini, sebagai bentuk upaya dari Pemerintah pusat dan Provinsi. Untuk melahirkan SDM yang akan membudidayakan hasil Kelautan dan Perikanan yang ada di Riau.(lipo*3/net)