PEKANBARU, LIPO - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi Riau, M Edy Afrizal, mengatakan, hingga saat ini tim gabungan masih berjibaku memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau.
"Saat ini kita tengah melakukan pemadaman karhutla bersama gabungan baik tim satgas darat dan udara," katanya kepada liputanoke.com, Kamis 25 Juli 2024.
Untuk daerah yang saat ini ditangani kata Dia, adalah Kabupaten Indragiri Hulu di kampung Pulau, Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan, Bangko Pusako Rokan Hilir, dan Panipahan.
"Dan alhamdulilah sudah mereda, dengan mengirim air lewat waterbombing," ujarnya.
Diakuinya selama penangan karhutla ini ada beberapa permasalahan terjadi di lapangan terutama di daerah Panipahan.
"Di Panipahan itu selain gambut, sumber air tak ada, kanal-kanalnya kering. Dan aksesnya sulit dijangkau sehingga dioptimalkan melalui udara dengan mengambil air laut untuk menyiramnya," paparnya.
Kemudian terkait untuk modifikasi cuaca sendiri katanya pihaknya sudah melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di beberapa wilayah udara Provinsi Riau dari tanggal 20-30 Juli.
"Cuma kendala kalau ada awan bisa hujan tapi tidak ada bibit awan bagaimana mau hujan. Kita doakan mudah-mudahan ada awan bisa disemai," terangnya.
Sekedar informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Kamis 25 Juli 2024 menemukan sebanyak 30 titik panas yang berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kabupaten Rokan Hilir dari 61 titik panas yang terdeteksi di provinsi Riau.
"Khusus wilayah Riau total hotspot ada 61 titik. Berada di Rohil 30 titik, Kepulauan Meranti 7 titik, Rohul 7 titik, Inhu 5 titik, Inhil 3 titik, Dumai 3 titik, Pelalawan 2 titik, Kampar 2 titik, Kuansing 1 titik dan Siak 1 titik," ujar Prakirawan BMKG Pekanbaru Putri Santy Siregar.*****