LIPO - Jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti Riau, ambruk pada Senin (14/8) sekitar pukul 22.45 Wib.
Biasa masyarakat menyebutnya Jembatan Perawang, sebagai penghubung antara desa Desa Selat Akar dengan Desa lainnya di Kecamatan Tasik Putri Puyu. Jembatan jatuh ke sungai lantaran sudah keropos dan termakan usia.
Sebelum terjadi pemekaran, jembatan tersebut dibangun oleh Kabupaten Bengkalis. Saat ini jembatan berada di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti. Namun pada tahun 2017 ruas jalan serta jembatannya diserahkan ke Pempov Riau. Maka saat ini perawatan jembatan itu merupakan kewenangan Pemprov Riau.
Plt Bupati Kepulauan Meranti, Asmar saat dihubungi mengatakan Dinas PUPR Riau dan Meranti sudah turun koordinasi untuk membahas nasib jembatan itu.
"Iya, itu Dinas PUPR Riau dan Meranti sudah turun koordinasi yang baik. Bagaimana sebaiknya segera dibangun," ujar Plt Bupati Kepulauan Meranti, Asmar saat dihubungi Selasa (15/8/23).
Bupati Asmar mantan Polisi itu mengatakan, sebelum pembangunan dibagun secara permanen, pihaknya mencari solusi agar masyarakat desa bisa menyeberang.
"Pemkab Meranti akan menyiapkan sampan bermesin untuk digunakan warga," kata Asmar.
"Itu Pak Camat lagi siapkan. Pakai kompang (perahu bermesin) nanti itu. kita cari solusi yang baik, Pak Camat lagi nego itu. Kata Pak Camat ada akses lain (untuk anak sekolah). Tapi jembatan yang rusak itu tetap kita perbaiki," lanjutnya.
Jembatan sepanjang 70 meter yang menggunakan konstruksi Truss Bridge itu sebelumnya sudah mengalami kerusakan, yakni terjadi penurunan pada pondasi dan struktur bangunan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau M Arief Setiawan mengatakan sebelum jembatan itu roboh, pihaknya melakukan survei. Jembatan Perawang di Kabupaten Kepulauan Meranti itu roboh karena pondasi yang berkarat.
"Jembatan itu roboh karena pondasi tiang pancang dari baja berkarat karena kena air laut, sehingga keropos dan patah," kata Arief.
"Setelah tim turun, sebetulnya sekarang kita sedang menyusun detail engineering design (DED) perbaikan jembatan. Dan direncanakan perbaikan akan dilakukan paling lama tahun 2024, namun sebelum jembatan diperbaiki sudah roboh duluan," jelasnya lagi.
Arief mengatakan Gubernur Riau (Syamsuar) telah menginstruksikan Dinas PUPR-PKPP Riau melalui UPT Jalan dan jembatan untuk membuat dermaga penyeberangan sampai jembatan selesai diperbaiki.
"Pak Gubernur sudah memerintah kita untuk membuat dermaga penyeberangan agar arus barang dan orang di daerah itu tidak terputus. Hari ini tim sudah turun ke sana, maksimal besok sudah bisa dibuat dermaganya," ucap Arief. (*1)