LIPO - Presiden Joko Widodo meminta jajaran Polri agar memperhatikan gaya hidup di depan masyarakat umum untuk menghindari kecemburuan sosial. Pesan itu disampaikan Jokowi di Istana Negara saat melakukan pertemuan dengan Kapolri, Kapolda, dan Kapolres se Indonesia, pada Jumat (14/10/22).
"Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle. Jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan ekonomi," Pesan Jokowi.
"Kecemburuan sosial ekonomi, hati-hati. Sehingga Saya ingatkan, yang namanya Kapolres Wakapolres, yang namanya Kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama pejabat tinggi, mengerem total gaya hidup," Kata Jokowi mengulangi.
Presiden juga mengingatkan agar Polisi tidak pamer dan gagah-gagahan.
"Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus punya motor gede, hati-hati, saya ingatkan hati-hati," Kata Jokowi.
Sebelumnya, gaya hidup personel Polri sempat menjadi pusat perhatian dan menjadi buah bibir. Gaya hidup personel polri yang dinilai hedonisme menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat.
Menanggapi sentimen negatif tersebut, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa gaya hidup anggotanya juga telah diatur dalam telegram rahasia (TR).
Hal tersebut dimaksudkan agar anggota Polri tidak menjadi polisi yang memiliki gaya hidup hedonisme atau memamerkan kekayaannya lewat media sosial.
"Sebenarnya terkait dengan gaya hidup yang biasa dalam tanda kutip terkesan hedonis kita sudah membuat TR ya," ujar Sigit dalam program Satu Meja Kompas TV, Rabu (7/9/2022) lalu.
Sigit menegaskan, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri juga akan memberikan sanksi kepada anggota yang memiliki gaya hidup hedonisme tersebut. Ia juga memastikan, pihaknya akan menindaklanjuti soal laporan terkait gaya hidup mewah anggota Polri. (*1)