Dalam Satu Hari Pasien Suspect Covid-19 Bertambah 9 orang
Sabtu, 21 Maret 2020 | 11:03:29 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliandi Nazir,/int
PEKANBARU, LIPO - Dalam satu hari pasien suspec virua corona di Provinsi langsung meningkat tajam, pasien yang awalnya hanya 19 orang menjadi 28 orang. Data yang tercatat pada hari ini, Kamis (19/3), bertambah 9 orang yang masuk rumah sakit dan dinyatakan suspec covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliandi Nazir, mengatakan, pasien yang bertambah 9 orang pertanggal 18 Maret dan jumlah yang masih dalam perawatan di RS sebanyak 18 orang. Pasien yang di rawat di rumah Sakit Arifin Ahmad sebanyak 4 orang, RS Bengkalis 3 orang, RS Dumai 1 orang, dan sisanya di RS swasta yang ada di Pekanbaru sebanyak 10 orang.
“Yang positif satu orang dan sudah diumumkan. Total semua yang di rawat itu ada 28 orang, dan yang sudah pulang 10 orang. Saat ini semua pasien yang dirawat di isolasi,†ujar Mimi.
Sementara itu, Gubernur Riau, Syamsuar, menyampaikan, pihaknya telah mengadakan rapat bersama ikatan dokter Indonesia dan Rumah Sakit yang ada di Riau. Pertemuan tersebut untuk menambah rumah sakit menampung pasien suspec covid 19.
“Tentunya kita membahas untuk penambahan jumlah rumah sakit yang ada di kabupaten kota, maupun rumah sakit di kota Pekanbaru. Ternasuk swasta dan juga rumah sakit tentara, rumah Sakit Polda itu juga kita persiapkan. Dan sekarang lagi mempersiapkan rumah sakit pemerintah, di Rumah Sakit Petala Bumi rumah sakit jiwa di, Rumah Sakit Madani,†ujar Gubri, Kamis (19/3).
“Rumah sakit yang dipersiapkan itu untuk menambah sarana dan prasarana, untuk persiapan kalau misalnya adanya peningkatan terhadap infeksi virus corona. Selanjutnya kami bicarakan ini, dalam rangka untuk menambah kekuatan tenaga kesehatan, minta bantu dari Persatuan perawat agar nanti kalau rumah sakit sudah kami persiapkan tentunya dokter dan perawat nya harus siap,†jelas Gubri lagi.
Dengan semakin meningkatnya pasien suspec covid-19, Pemprov Riau juga akan mempersiapkan laboratorium kesehatan, untuk meneliti virus corona di Riau. Sehingga nantinya pasien yang dinyatakam positif atau negatif bisa cepat terdeteksi. Namun perlu izin dari pemerintah pusat melalui Kemenkes.
“Kita berharap punya laboratorium kesehatan, tentunya bisa diberikan kepercayaan oleh pak menteri, dalam rangka untuk meneliti terhadap virus ini positifnya atau negatif. Sekarang kita semua hasilnya dari Jakarta, kalau kita punya Lambor sendiri itu lebih cepat. Lebih cepat kita mengetahui negatif dan positif. Nah ini tinggal nanti kami mengajukan permohonan kepada bapak Menteri Kesehatan agar kiranya juga Riau diberikan kesempatan,†harap Gubri.
Sementara itu, untuk mencegah menularnya virus corona terhadap pasien yang positi, petugas kesehatan Provinsi Riau melakukan lacak (tracking) orang-orang yang pernah kontak langsung dengan pasien positif virus Corona (Covid-19), inisial M (63) yang saat ini dirawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
“Sekarang petugas sedang tracking keluarga pasien. Kita lakukan pemeriksaan kesehatan mereka. Orang yang duduk dekat pasien saat di pesawat juga kita tracking. Kita sudah mendapatkan alamatnya. Kemudian yang menjemput pasien di bandara dan di rumah dengan sama saja juga kita tracking. Termasuk siapa saja dalam waktu 14 hari yang kontak dengan pasien kita cari,†kata Kadiskes Riau Mimi Yuliani.
Terkait dengan para jamaah yang pulang tablik akbar di Malaysia, termasuk masyarakat yang berhubungan dengan pasien dapat mendatangi pelayanan kesehatan.
“Kami harap ada kesadaran diri sendiri bagi masyarakat yang kontak langsung dengan pasien. Karena pasien sudah dinyatakan positif,†tutupnya.(lipo*3/hrc)