PEKANBARU, LIPO - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, dr Nuzelly disarankan tidak gegabah dan hati-hati menyampaikan ke media terkait adanya satu pasien suspeck virus corona yang sedang di observasi di rumah sakit yang dipimpinnya. Agar tidak menimbulkan keresahan ditengah masyarakat. Hal tersebut disampaikan salahsatu anggota DPRD Provinsi Riau Sugianto, Selasa (03/03).
"Harusnya Dirut RSUD pastikan dulu dan jangan mengumbar ke publik, apalagi sampai membuat jumpa pers dengan wartawan, karena otomatis setiap pernyataannya yang belum pasti status pasiennya, akan berdampak buruk terhadap psikologis masyarakat di Riau" kata Sugianto.
Dijelaskan Sugianto, bila keterangan soal pasien suspeck virus corona yang dikabarkan sedang dirawat di RSUD tersebut tidak memuat informasi yang akurat, dampaknya akan sangat luas dan dapat memicu keresahan sosial.
"Masyarakat akan merespon secara over, karena virus ini sudah menjadi momok yang menakutkan," papar Sugianto.
Dilanjutkannya, bila masyarakat salah pandangan dalam menyikapi isu yang belum tentu benar. dampaknya akan luas sekali bagi Provinsi Riau.
"Ya dampaknya akan merugikan bagi banyak orang, ekonomi bisa lumpuh, sekolah-sekolah akan libur, gara-gara informasi yang mudah sekali disampaikan tanpa dilalui prosedurnya, pastikan dulu secara medic. Kalo masih dugaan, sikapi sejajarnya. Ini kok sampai mengadakan jumpa pers segala seakan-akan kondisi sudah sangat darurat. itu tujuannya apa," tukas Sugianto.
Masyarakat juga diimbau jangan panik dan tetap bersikap tenang. Dan tetap menjalankan pola hidup yang sehat.
Nuzelly saat dihubungi liputanoke.com pada Selasa sore melalui pesan sms hingga berita ini dilansir belum memberikan keterangan. (lipo*1)