PEKANBARU, LIPO - Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR), menyelenggarakan Taklimat Media, Capaian Kinerja BBPR 2025. Acara berlangsung di Aula Raja Ali Haji, Balai Bahasa Provinsi Riau, Pekanbaru, pada Jumat (12/12).
Kepala BBPR, Umi Kulsum, menyampaikan bahwa BBPR sebagai UPT Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berkomitmen menjalankan pembangunan kebahasaan dan kesastraan melalui empat pilar, yaitu peningkatan kecakapan literasi, pemartabatan bahasa dan sastra Indonesia, pelestarian bahasa dan sastra daerah, serta penginternasionalan bahasa Indonesia.
Hal ini ditandai dengan komitmen untuk meningkatkan kinerja dalam membentuk lembaga yang bermartabat dan bermanfaat secara berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya di Provinsi Riau.
“Untuk mewujudkan lembaga yang bermartabat dan bermanfaat, diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak serta percepatan kinerja yang berfokus pada penyelenggaraan program prioritas yang memberikan dampak luas bagi masyarakat,” ujar Umi.
Bentuk kolaborasi nyata yang diselenggarakan oleh BBPR berupa terwujudnya naskah Nota Kesepakatan (NK) antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan Kota Pekanbaru, Kota Dumai, dan Kabupaten Siak dengan ruang lingkup peningkatan kecakapan literasi, kedaulatan bahasa Indonesia, pelindungan bahasa dan sastra daerah, serta penginternasionalan bahasa Indonesia.
Selain itu, BBPR juga telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sembilan (9) universitas di Provinsi Riau, yakni Universitas Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, ?Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Islam Riau, Universitas Pahlawan, Universitas Lancang Kuning, ?Universitas Sains dan Teknologi Indonesia, Universitas Abdurrab, Politeknik Caltex Riau. Pada tataran kerja sama tingkat provinsi, BBPR telah melakukan Rencana Kerja Sama antara BBPR dan beberapa mitra, seperti fakultas, komunitas, sekolah, dan organisasi profesi.
Umi menambahkan bahwa empat pilar utama agenda strategis pembangunan bahasa dan sastra yang diimplementasikan oleh BBPR bertujuan untuk memastikan akses pendidikan bermutu bagi semua kalangan. Keempat program tersebut diampu oleh tujuh kelompok kerja yang ada di lingkungan BBPR.
Keempat program prioritas tersebut dilaksanakan dengan nilai dasar pelaksanaan program, yaitu fokus, berkelanjutan, dan kolaborasi berdasarkan Asta Cita dan Visi Presiden 2025—2029 pada poin memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Beberapa capaian kinerja tahun 2025 telah mengangkat muruah BBPR sebagai lembaga kebahasaan dan kesastraan di Provinsi Riau yang memiliki tugas untuk melaksanakan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan di bidang bahasa dan sastra.
BBPR dan masyarakat Riau patut berbangga kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, selanjutnya disebut Badan Bahasa sebagai induk organisasi BBPR atas upaya diplomasi menggapai capaian besar, yakni ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum (General Conference) UNESCO pada 20 November 2023.
Dalam hal ini, UNESCO dalam sidang pleno memutuskan untuk menerima usulan Pemerintah Indonesia untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi Sidang Umum UNESCO yang ke-10.
Pemartabatan Bahasa Negara dan Peningkatan Literasi
Pada tahun ini, Tim kerja Pembinaan dan Bahasa Hukum, menyelenggarakan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia (PKBI) bagi Aparatur Pemerintahan, Tenaga Pendidik, dan Tenaga Kependidikan dengan format hibrida, yakni tatap muda dan daring.
PKBI secara tatap muka dilaksanakan di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Indragiri Hulu dengan peserta sejumlah 59 orang dan Kabupaten Indragiri Hilir sejumlah 65 peserta.
Sementara itu, PKBI yang dilaksanakan secara daring terbagi menjadi dua kegiatan. Pertama, diberi nama Kelas Daring untuk Guru (Kadaru) yang menjadi ruang baru bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia (BI) untuk menambah pengetahuan kebahasaan dan kompetensi berbahasa Indonesia. Kadaru diikuti oleh 111 guru BI.
Kedua, kelas daring diperuntukkan bagi mahasiswa jurusan non-Bahasa Indonesia yang diikuti sejumlah 62 mahasiswa. Tim Pembinaan dan Bahasa Hukum juga melaksanakan Pembinaan Lembaga dalam Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik dan Dokumen Lembaga dengan jumlah lembaga binaan (lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga swasta berbadan hukum) sebanyak 50 lembaga dengan 64% terjadi peningkatan dari target 59,93%.
Pada tahun 2025, Balai Bahasa Provinsi Riau menerima sejumlah permintaan layanan kebahasaaan dan kesastraan dari berbagai instansi, lembaga, kampus, sekolah, dan komunitas.
Permintaan layanan dan produk kebahasaan ini berupa narasumber, juri, penyunting, penerjemah, instruktur literasi, penyuluh, dan ahli bahasa. Layanan ahli bahasa dalam tindak pidana menjadi yang paling banyak diminta dengan jumlah 21 permintaan. Layanan lain seperti penyunting/instruktur/narasumber kebahasaan memperoleh 5 permintaan, sementara penyuluh/instruktur/narasumber kesastraan menerima 1 permintaan. Jenis kasus yang ditangani paling banyak ialah penghinaan atau pencemaran nama baik sejumlah 17 kasus, disusul pengancaman sejumlah 3 kasus. Selain itu, terdapat 1 kasus yang termasuk dalam kategori kasus lain. Berdasarkan data, Balai Bahasa Provinsi Riau telah menyelesaikan 27 layanan kebahasaan dan kesastraan.
Tim kerja UKBI telah melayani 6.281 dari target 5.242 orang peserta uji dari Januari—12 Desember 2025 dan tercapainya 46% jumlah peuji yang meraih predikat sesuai dengan standar kemahiran berbahasa Indonesia berdasarkan Permendikbud Nomor 70 Tahun 2016.
Tahun ini, Tim Kerja UKBI menginisiasi penghargaan "Aksi Cinta UKBI 2025" yang diberikan kepada para peraih terbaik dari berbagai kategori, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai, SMAN 8 Pekanbaru, SMPN 2 Dumai, Pradypta Kafka Rasendriya (SMAN 8 Pekanbaru), dan Justino Tan (SMP Negeri Binaan Khusus Dumai).
Penghargaan ini bertujuan memberikan apresiasi kepada dinas, sekolah, dan siswa SMP/SMA/sederajat yang berpartisipasi dalam pemanfaatan UKBI Adaptif. Hal lain yang dilakukan oleh tim UKBI dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua dengan mengadakan pengenalan Uji Coba UKBI Disabilitas Rungu ke SLBN Pembina Pekanbaru.
Tujuan kegiatan ini, mengupayakan peningkatan berbahasa Indonesia yang disesuaikan dengan sistem dan fungsi anak-anak disabilitas rungu. Selain itu, tim kerja UKBI mengantar SMPN Binaan Khusus Kota Dumai dan SMAS Cendana Pekanbaru meraih Apresiasi Giat UKBI Adaptif Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikdasmen.
BBPR melalui Tim kerja Literasi telah mengupayakan Pembinaan Literasi Generasi Muda bersama Duta Bahasa di 3 kabupaten, yaitu Kampar, Kuantan Singingi, dan Rokan Hulu. Total peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 660 orang. Dalam pelaksanaannya, Tim Literasi membagi pembinaan ini berdasarkan jenjang SD, SMP, dan SMA.
Untuk SD, kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Kampar dan dikuti oleh 200 siswa dan 20 guru. Jenjang SMP dilaksanakan di Kabupaten Kuantan Singingi dan dikuti oleh 200 siswa dan 20 guru, serta jenjang SMA dilaksanakan di Kabupaten Rokan Hulu dan diikuti 200 siswa dan 20 guru.
Terkait kegiatan ini, tercapai target persentase peserta didik yang meningkat kualitas literasi membacanya mencapai 67,7%. Selain itu, Pembinaan Komunitas Penggerak Literasi juga dilaksanakan di Kabupaten Siak dan Kota Dumai, masing-masing melibatkan 25 komunitas. Persentase komunitas penggerak literasi yang terbina di kedua daerah mengalami peningkatan sampai dengan 66%.
Perhelatan pemilihan Duta Bahasa memiliki tujuan utama untuk mencari generasi muda yang dapat menjadi motor penggerak dalam upaya pemartabatan bahasa Indonesia, pelestarian bahasa daerah, dan penguatan citra bahasa Indonesia di dunia internasional. Maka itu, Tim Literasi secara konsisten menyelenggarakan perhelatan pemilihan duta bahasa tahun ini dengan mengangkat tema "Generasi Muda Pemartabat Bahasa" yang telah diikuti oleh 20 finalis dan 5 pemenang.
Hal lain yang membanggakan bagi BBPR melalui Tim Literasi, mampu mengantarkan M. Daffa Mixsie dan R. Mia Septya dari Provinsi Riau yang terpilih sebagai Terbaik VI Duta Bahasa Nasional 2025 melalui Krida kebahasaan: Sapa BIPA yang bertujuan untuk mendukung langkah penginternasionalisasian bahasa Indonesia agar semakin dikenal dan digunakan di berbagai penjuru dunia.
Tentunya BBPR turut memberi ruang kepada Ikatan Duta Bahasa (Ikadubas) Riau untuk mengembangkan kemampuan menyusun Penyediaan Konten Kebahasaan dan Kesastraan di Media Sosial sebanyak 10 konten. Bersama Ikadubas Riau, BBPR turut hadir dan membersamai adik-adik TK-PG Lab FKIP Universitas Riau memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025 dengan menyelenggarakan Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) serta melakukan permainan edukatif bersama siswa TK/PAUD mencakup berbagai aktivitas yang melatih motorik, kognitif, dan sosial-emosional anak.
Pelindungan Bahasa dan Sastra
Sebagai salah satu produk BBPR, Tim Kerja Perkamusan dan Peristilahan telah menghimpun dan melebih target data pengayaan kosakata sejumlah 627 kosakata. Dari jumlah data tersebut, sebanyak 480 kosakata sudah lolos Sidang Komisi Bahasa Daerah (SKBD) dan dapat diusulkan ke dalam KBBI.
Capaian lain yang dilaksanakan oleh Tim Kerja Perkamusan dan Peristilahan, yakni penyusunan buku dengan judul "Senarai Kosakata Bahasa Melayu Riau" dalam format cetak dan digital. Selain itu, produk pengembangan yang dilakukan oleh Tim ialah penyusunan draf cetak Kamus Dwibahasa Indonesia-Melayu Pelalawan.
Tim Kerja Pemodernan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra (Molin Bastra) BPPR telah melatih 234 guru utama dalam kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) Melayu Riau di empat kabupaten, yaitu Bengkalis diikuti 60 orang, Siak diikuti 60 orang, Rohil diikuti 56 orang, dan Rohul diikuti 58 orang.
Sebanyak 234 guru utama yang telah dilatih selanjutnya melakukan pengimbasan penggunaan bahasa daerah melalui kegiatan bersastra di sekolah masing-masing. Pengimbasan dilakukan kepada siswa dan rekan sejawat, baik di dalam kelas, secara berkelompok, maupun melalui pemodelan, dengan menggunakan modul bahan ajar yang telah disiapkan sesuai jenjang pendidikan SD/SMP atau sederajat.
Tim juga melaksanakan upaya untuk memajukan dan melestarikan bahasa daerah kepada generasi muda melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang diikuti 112 siswa SD/SMP/sederajat dan 8 guru pendamping dari Kabupaten Siak, Rokan Hulu, Rokan Hilir, dan Bengkalis. FTBI Riau tahun ini diisi dengan 7 mata lomba, seperti komedi tunggal, menulis aksara Arab-Melayu, membaca dan menulis puisi, berpidato, mendongeng, tembang tradisi, dan menulis cerita pendek menggunakan bahasa daerah.
Internasionalisasi Bahasa Indonesia
Melalui Tim Kerja BIPA, Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penyusunan Bahan Ajar BIPA Berbasis Budaya Melayu Riau secara daring yang diikuti oleh para pengajar BIPA di Provinsi Riau.
Guna meningkatkan kualitas pengajaran serta memperkuat peran bahasa Indonesia di tingkat internasional, Tim BIPA juga mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), yang diikuti oleh 35 peserta dari berbagai institusi, seperti perguruan tinggi, komunitas, dan sekolah.
Selain itu, dilaksanakan pula Kumpul Komunitas BIPA yang diikuti oleh pemelajar BIPA dari berbagai negara, seperti Jerman, India, Brasil, Afrika Selatan, Nigeria, Yaman, Malaysia, Thailand, dan Timor Leste, yang sedang belajar di beberapa kampus dan sekolah di Pekanbaru.
Kegiatan Kumpul BIPA yang diinisiasi oleh Tim BIPA BBPR ini bertujuan menyediakan wahana unjuk kemahiran dan kreativitas warga negara asing dalam bertutur dan menulis kreatif menggunakan bahasa Indonesia serta memahami peradaban, masyarakat, dan kebudayaan Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan melalui berbagai lomba berbahasa Indonesia.
Pada tahun ini, Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) melalui Tim Kerja Penerjemahan telah melaksanakan penerjemahan buku cerita anak dwibahasa yang bermutu dan menarik. Dari target awal sebanyak 40 produk, Tim Kerja Penerjemahan berhasil melampaui target dengan capaian 120%, yaitu sebanyak 48 produk penerjemahan yang terdiri atas 16 buku cerita anak dwibahasa jenjang BI dari Pekanbaru, 16 buku cerita anak dwibahasa jenjang C dari Pelalawan, dan 16 buku cerita anak dwibahasa jenjang C dari Dumai.
Selain itu, capaian BBPR pada tahun 2025, telah menghimpun 400 peserta dalam sepekan di bulan Oktober pada kegiatan Gebyar Bulan Bahasa dan Sastra (GBBS) yang mengusung tema “Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju” melalui lomba mendongeng bagi guru, lomba mengulas buku bagi siswa SD, lomba pidato bagi siswa SMP/sederajat, dan lomba bersyair untuk umum.
Seluruh pemenang mendapatkan dana pembinaan dengan total Rp56.000.000,00. Dalam kegiatan GBBS tahun ini, BBPR bekerja sama dengan Gramedia Sudirman Pekanbaru menyelenggarakan “Gelar Wicara: Rahasia Jago Bicara” bersama penulis buku, Riko Abu Alfatih, dan diikuti oleh 150 orang.
BBPR turut memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang telah berjasa dan tunak melestarikan bahasa dan sastra di Provinsi Riau. Penghargaan ini diberi nama Anugerah Mahkota Kalam Melayu Riau 2025.
Anugerah ini terdiri atas Penghargaan Tokoh Sastra Lisan Riau Terpilih kepada Taslim bin Faham, Kabupaten Rokan Hulu, Penghargaan Komunitas Sastra Riau Terpilih kepada Forum Lingkar Pena Wilayah Riau, dan Penghargaan Komunitas Literasi Riau Terpilih kepada TBM Rumah Pustaka Bintang, Kota Dumai. Para penerima penghargaan menerima dana pembinaan dengan total Rp15.000.000,00.
Tahun ini, misi dalam mengoptimalkan tata kelola yang partisipatif, transparan, dan akuntabel dibuktikan dengan diraihnya Penghargaan Terbaik Pertama Kategori Satuan Kerja dengan Kinerja Penyampaian Gaji Induk Terbaik pada kegiatan Treasury Awards Semester II 2024 dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran s.d. Bulan Juni 2025 dari KPPN Pekanbaru.
Melalui moto ANDAL (Amanah, Netral, Disiplin, Adaptif, dan Loyal) sebagai upaya menuju ZI-WBK. Mari berkolaborasi memartabatkan dan menjadi manfaat bagi masyakarat Riau dalam memasyarakatkan kebahasaan dan kesastraan di Bumi Lancang Kuning. Kunjungi laman resmi Balai Bahasa Provinsi Riau di https:// https://balaibahasariau.kemdikbud.go.id/.(***)