PEKANBARU, LIPO - Tim dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad (AA) berhasil melakukan operasi bypass jantung dan penggantian katup jantung kepada pasien asal kota Pekanbaru. Operasi yang menelan biaya hingga ratusan juta ini dicover oleh BPJS Kesehatan.
Dokter spesialis bedah thorax kardiovaskuler RSUD Arifin Achmad dr Hariadi Hatta Sp B TKV mengatakan, pasien yang ditangani tersebut sebelumnya terindikasi jantungnya lemah dan juga katupnya bocor. Karena itu, ketika datang ke RSUD Arifin Achmad kondisinya sudah lemah.
“Kondisi pasien itu jantungnya lemah dan katupnya bocor. Jantung itu dikatakan lemah kalau kemampuan memompakan darah dibawah 40 persen, pasien ini hanya 32 persen. Kemudian yang kedua katup jantung sudah bocor parah, sehingga darah tidak terpompa ke seluruh tubuh yang membuat menjadi sesak nafas,” katanya, Selasa (9/12/2025).
Karena kondisi pasien yang sudah cukup parah, kemudian tim dokter memutuskan untuk melakukan tindakan operasi bypass dan penggantian katup jantung. Operasi bypass dilakukan untuk melakukan penyambungan pembuluh darah baru sehingga pasien tidak merasakan sesak nafas lagi.
“Setelah melakukan operasi bypass, baru kami lakukan penggantian katup jantung. Katup jantung mekanis yang digunakan juga diimpor langsung dari Amerika, sehingga kualitasnya juga sama dengan yang ada di sana,” sebutnya.
Setelah dilakukan operasi bypass dan penggantian katup tersebut, kemampuan memompa darah jantung pasien yang sebelumnya hanya 32 persen saat ini sudah meningkat menjadi 58 persen atau sama dengan jantung normal pada umumnya.
“Sekarang jantung pasien sudah normal, dan bisa bekerja lagi. Karena selama sakit ini, pasien tidak bisa bekerja,” ujarnya.
Dijelaskan dr Hariadi, penyakit yang dialami pasien ini sebenarnya cukup banyak ditemukan di Riau. Karena banyak faktor penyebab penyakit jantung koroner, mulai dari kebiasaan merokok, diabetes, kolesterol tinggi dan faktor keturunan.
“Kenapa merokok bisa menyebabkan penyakit jantung, karena asap dari rokok itu mengandung oksidan yang merusak dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan,” jelasnya.
Meskipun banyak ditemukan kasus penyakit jantung di Riau. Namun untuk penanganannya masih terbatas, karena pihaknya belum memiliki ruangan khusus untuk penanganan jantung.
“Jadi untuk penanganan operasi jantung di Riau saat ini masih terbatas. Padahal banyak pasien yang bisa diselamatkan jika dilakukan operasi jantung,” paparnya.*****