LIPO - Ketua Komisi III DPRD Provinsi Riau, Edi Basri, menyoroti sejumlah aset daerah yang terbengkalai dan tidak terawat di Provinsi Riau.
Ia menyebutkan banyak fasilitas, terutama gedung-gedung yang dibangun untuk mendukung event olahraga, seperti stadion, kini hanya menjadi tempat yang tidak berfungsi dengan baik.
Salah satu contoh yang diungkapkan Edi Basri adalah Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Kecamatan Bina Widya, yang dibangun untuk menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012. Stadion tersebut, yang dibangun lebih dari Rp1 triliun, selama bertahun-tahun tidak difungsikan dengan baik. Bahkan, stadion itu sempat menjadi lahan bagi pedagang kaki lima (PKL) dan tenda ceper.
"Kita lihat sendiri, banyak sekali aset-aset gedung di Riau ini yang tidak terawat atau tidak lagi difungsikan,” ujar Edi Basri baru-baru ini.
Ia menambahkan bahwa bangunan-bangunan yang baru dibangun pun ada yang tampak tidak digunakan, yang tentunya merugikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau.
Lebih lanjut, Edi menilai jika sebuah fasilitas tidak dapat dirawat atau dimanfaatkan lagi, lebih baik fasilitas tersebut dilelang atau dipindahtangankan.
"Ini kerugian bagi APBD, kalau memang tidak bisa dimanfaatkan lagi, lebih baik dilelang saja," tegasnya.
Edi Basri juga mengingatkan pemerintah lebih bijaksana dalam merencanakan pembangunan fasilitas atau aset daerah ke depannya. Menurutnya, selain perawatan yang serius, pengelolaan aset yang sudah tidak terpakai bisa dilakukan dengan menggandeng pihak ketiga melalui skema kerjasama.
“Yang penting aset daerah itu selamat dari kepunahan. Paling tidak, nilainya masih ada,” pungkasnya.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Riau dikabarkan mulai memberikan perhatian lebih terhadap stadion dan fasilitas lainnya yang sebelumnya terbengkalai.
"Kami berharap langkah ini dapat mengoptimalkan penggunaan aset daerah yang bernilai tinggi demi kemajuan dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Riau,"tutupnya.(***)