INDRAGIRI HILIR, LIPO – Cyberbullying merupakan tindakan perundungan yang terjadi di dunia maya, seperti media sosial, game online, dan platform chatting.
Tindakan ini bisa dilakukan secara berulang untuk menakut-nakuti, membuat marah atau mempermalukan orang yang menjadi sasaran.
Untuk mengenali jenis cyberbullying di dunia maya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, akan kembali menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, Rabu (25/9) pagi, pukul 09.00 WIB.
Mengusung tema ”Kenali Jenis Cyberbullying di Dunia Maya”, diskusi online yang akan diikuti siswa madrasah dan tenaga kependidikan dengan cara menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.
Mereka adalah Helpdesk Computer-Based Test (CBT) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Syamsudin, pegiat literasi digital Moh. Rouf Azizi, Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo M. Adhi Prasnowo, dan Nabila Amanda Putri selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera2509. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemkominfo dalam keterangan kepada awak media, Selasa (24/9).
Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, cyberbullying atau perundungan siber, biasanya dilakukan oleh seseorang yang memiliki power lebih kuat. Perundungan siber dapat memiliki dampak emosional dan psikologis yang serius pada korban.
”Misalnya, perasaan kesal, marah, malu, dan tidak berguna. Depresi, kecemasan, dan gangguan makan. Penurunan kinerja akademik, isolasi sosial, masalah tidur, ketakutan, memandang diri rendah, gejala stres pascatrauma, menyakiti diri sendiri, hingga percobaan bunuh diri,” jelas Kemkominfo dalam rilis.
Menurut Kemkominfo, ada berbagai hal yang bisa membuat seseorang melakukan tindakan cyberbullying. Cara mengatasinya adalah dengan mengedukasi penggunaan media sosial yang benar, dan membatasi membagi data pribadi ke ruang publik.
”Beberapa sebab cyberbullying, yakni anonimitas dan ketidakpedulian, keinginan untuk memuaskan diri sendiri, masalah pribadi atau emosi negatif, pengaruh lingkungan, dan ketidaktahuan tentang dampaknya,” imbuh Kemkominfo.
Cara mengatasi cyberbullying, sambung Kemkominfo, yaitu pahami tindakan yang dilakukan, hentikan tindakan, batasi penggunaan media sosial, minta maaf, atau mengikuti prosedur hukum.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Indragiri Hilir ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (***)