PEKANBARU, LIPO - Usai dibentuk pada Senin, 6 November 2023, Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju pengusung Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024 langsung melakukan silaturahmi dengan beberapa tokoh di daerah, tak terkecuali di Provinsi Riau.
Seperti halnya Wakil Ketua TKN, Panel Barus yang melakukan silaturahmi dengan Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat ME Manurung, di Kantor DPW Apkasindo Riau, Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru, Kamis (9/11/2023).
Panel Barus menyebutkan tujuan dirinya bersilaturahmi dengan Gulat karena melihat sektor kelapa sawit merupakan sektor paling berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Dan lagi, dirinya juga memiliki fokus terhadap sektor perkebunan ini.
"Puluhan tahun hidup saya juga mengadvokasi sektor tembakau. Kenapa sektor ini saya sebut strategis, karena sumbangannya terhadap APBN signifikan dan penyerapan tenaga kerjanya bagus, ini juga memberikan efek multiplier terhadap ekonomi. Tapi tetap masih harus diperhatikan," kata Panel.
Dilanjutkannya, Capres - Wacapres, Prabowo - Gibran memiliki komitmen dalam memajukan perkebunan sawit.
"Saya pastikan pasangan Prabowo - Gibran bersama dengan sektor ini. Karena ini yang akan mendorong Indonesia menjadi lebih maju," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat ME Manurung menyambut baik kedatangan Panel Barus, karena menurutnya, belum sempat bertanya, Panel sudah mengetahui apa yang menjadi keluhan petani kelapa sawit di Riau.
"Indonesia saat ini butuh dipimpin oleh orang-orang yang mengenal dan paham bahwa sawit itu adalah kita. Jangan sampai kita diobok-obok dan dikuasai oleh negara lain," kata Gulat.
Disebutkannya, harapan petani kelapa sawit saat ini tentang bagaimana sawit di Riau itu bisa bangkit dan makin meningkat. Dan mereka mengharapkan adanya pemimpin yang bisa membangkitkan hal itu.
"Sekarang itu, kalau ada Capres yang berbicara soal sawit dan memberikan solusi yang diharapkan petani sawit, itulah Presiden petani sawit Indonesia. Makanya kami minta kepada pak Prabowo dan Gibran untuk memikirkan sawit lebih dalam," katanya.
Gulat menyebutkan untuk Provinsi Riau, terdapat 4,1 juta hektare lahan sawit dengan 328 pabrik kelapa sawit (PKS). Hal ini menunjukkan bahwa kelapa sawit di Riau sangat berpotensi untuk kemajuan Indonesia dibanding provinsi lain.
"Jadi siapapun yang membawa isu sawit, sudah pasti itu Presidennya," pungkas Gulat. (*16)