11 ABK Kapal Karam di Selat Malaka Masih Bertahan di Lambung Kapal

Senin, 31 Juli 2023 | 14:57:24 WIB
Tim SAR masih melakukan upaya pencarian posisi kapal karam di Selat Malaka/ist

LIPO - Insiden kecelakaan di perairan laut lepas kembali terjadi. Kali ini, sebuah Kapal pengangkut hasil-hasil pertanian yang membawa pisang dan kelapa mengalami kecelakaan di perairan Internasional Selat Malaka.

Kapal angkut barang dengan nama KM Lintang Timur Selatan mengalami karam, akibatnya 11 Anak Buah Kapal (ABK) masih terombang ambing dihempaskan gelombang yang cukup besar.

"Hari ini pukul 07.40 WIB terima Informasi dari BCC (Basarnas Command Center) pusat bahwa telah terjadi kecelakaan kapal jenis KM Lintang Timur Selatan. Kapal itu karam dan akan tenggelam," kata Kepala Kantor SAR Pekanbaru, Budi Cahyadi saat dikonfirmasi, Senin (31/7/2023).

Kapal tersebut mengalami kebocoran akibat terhempas gelombang yang cukup besar di posisi one fathom bank. "Tepatnya pada perairan titik koordinat 02 °56' 740" N 100° 52' 692" E. Kapal berangkat dari Tanjung Balai Asahan membawa hasil pertanian hendak menuju Malaysia," ucap Budi.

Lalu pada pukul 07.50 WIB, Kantor SAR Pekanbaru berkoordinasi dengan Kantor SAR Medan, MRCC Putra Jaya Malaysia dan VTS Dumai untuk melakukan pemapelan pada kapal-kapal yang melintas. 

"Kita juga berkordinasi dengan Malaysia dalam proses pencarian para korban," jelasnya.

Kemudian, pada Pukul 08.30 WIN Kantor SAR Pekanbaru berkoordinasi dengan pemilik kapal KM Lintang Timur Selatan perihal kondisi dan identitas para korban.

"Pada pukul 10.20 WIB Kantor SAR Pekanbaru menggerakkan RB 218 Dumai menuju lokasi dengan Jarak 84.33 Nm Heading 336.51 Derajat," ucapnya.

Budi mendapat informasi bahwa para korban tersebut masih di dalam kapal, karena bocor lambung kapal akibat hempasan gelombang namun masih bisa bertahan kurang lebih 4 jam.
"Jadi informasinya 11 orang itu masih selamat, agar bertahan mereka menggunakan peralatan yang ada di kapal tersebut," katanya.

Tim Sar berkomunikasi dengan nakhoda hanya bisa melalui Radio, tidak bisa menggunakan telepon seluler. Karena itu, tim Sar kita belum bisa melacak keberadaan dan keadaan para korban. Namun ke 11 ABK tersebut masih menunggu evakuasi dari Tim SAR Gabungan.

"Sementara kapal terus menerus terisi oleh air. Kita juga menginformasikan kepada kapal kapal yang melintas diperairan tersebut apabila mengetahui dan berjumpa dengan kapal tersebut agar membantu evakuasi dan menginformasikan ke Tim SAR Gabungan," tutupnya.(*1)

 

Tags

Terkini