LIPO - Desakan agar Presiden RI Jokowi Widodo melakukan "kocok ulang" sejumlah menteri membuat hubungan antara PDIP dan Nasdem memanas. Silang pendapat pun tak terelakan antara kedua kader partai di sejumlah kesempatan.
Isu reshuffle kabinet Jokowi mengemuka setelah Nasdem mendeklarasikan calon Presiden nya Anies Baswedan.
Kader PDIP minta Presiden mereshuffle dua menteri asal Nasdem yaitu Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo karena dinilai kinerja kurang baik.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat, menilai ada dua menteri yang berkinerja kurang baik karena tidak dapat menjalankan program kerja dari Presiden.
"Presiden itu mempunyai hak prerogatif (reshuffle) ya kita serahkan saja ke presiden," kata Djarot dikutip dari kanal youtube tvone.
"Tapi data yang kami miliki itu import naik terus. Itu ada lima bahan pangan kita itu impor terus tuh. Mulai dari susu, kedelai, gandum, dan gula, kita impor terus tuh. Ini kewenangannya menteri pertanian," kata Djarot lagi.
Dilanjutkan Djarot, untuk dibidang Kehutanan, ada 3,2 juta hektar lahan hutan digunakan untuk kebun sawit secara ilegal, tapi kementerian kehutanan tidak pernah menindak kerusakan hutan.
"Itu yang menyebabkan bencana," ucap Djarot.
Sementaran Ketua DPP Nasdem, Effendy Choirie, menyatakan soal reshuffle merupakan hak prerogatif presiden.
"Itu (reshuffle) hak prerogatif presiden, silahkan presiden mengevaluasi seluruh menteri, termasuk didalamnya Nasdem. Silahkan dievaluasi," jelas politisi Nasdem yang akrab disapa Gus Choi.
Akan tetapi kata Efendy, akan lebih arif dan bijaksana agar evaluasi itu menggunakan mempertimbangkan yang logis dan rasional.
"Menteri Nasdem itu bermutu semua. Top top lah, Top semua. Soal tupoksi mereka sudah bekerja sesuai kapasitas" Kata Efendy sambil menyebut riwayat tiga menteri nasdem.
Hingga saat ini, Jokowi sejauh ini masih enggan buka suara terkait siapa saja menteri yang bakal digantinya.
Saat berkunjung ke Dumai, Riau, pada Kamis (05/01/23), bongkar pasang kabinet jni menjadi perhatian bagi awak media.
Saat ditanyakan ke Jokowi kapan akan merombak kabinetnya, Jokowi masih belum mau membocorkan waktunya.
"Besok ya, besok, bisa Senin, Selasa, bisa Rabu," jawab Jokowi sambil tersenyum. (*1)