Peringatan Dini dari Jokowi: Tahun Depan 'Gelap', Puluhan Nagara Bakal Antri Jadi 'Pasien' IMF

Sabtu, 22 Oktober 2022 | 14:10:59 WIB
Jokowi Hadiri HUT Golkark ke 58/F: Setkab

LIPO - Presiden Joko Widodo menghadiri undangan acara puncak HUT Partai Golkar ke 58, Jumat (21/10/22), di Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Jokowi mengawali kata sambutannya menyapa Ketum partai Golkar Airlangga Hartarto dan tidak lupa menyapa para Ketua Umum dan Sekretaris Partai undang yang lain. 

"Selamat Ulang Tahun Partai Golkar yang ke 58," Ucap Jokowi disambut tepuk tangan meriah kader Golkar yang hadir. 

Dalam pidatonya, Jokowi tidak lupa menyinggung soal Pilpres 2024. Jokowi memberikan pesan agar Golkar tak sembrono dalam mendeklarasikan capres dan cawapres di Pilpres 2024.

"Oleh sebab itu, saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat akan dengan teliti akan dengan hati-hati tidak sembrono dalam mendeklarasikan capres dan cawapres," kata Jokowi.

Jokowi menilai Golkar memiliki pengalaman matang dalam kancah perpolitikan Indonesia karena telah berumur 58 tahun.  Oleh karena itu, Jokowi meyakini  Golkar tak akan mengambil langkah keliru dalam memilih capres-cawapres.

"Dan saya yakin yang dipilih oleh Partai Golkar capres maupun cawapres ini adalah tokoh-tokoh yang benar," kata dia.

Menurut Jokowi, dalam pembangunan sebuah negara ke depan yang penting sekali stabilitas politik, juga stabilitas keamanan. 

"Oleh sebab itu ke depan nanti pemimpin yang dipilih pemimpin yang mempunyai jam terbang yang tinggi," Kata Jokowi. 

Apalagi kata Jokowi, saat ini dan kedepan keadaan dalam situasi yang sulit, sulit dihitung, sulit dikalkulasi, dan sulit diprediksi.

"Buat saya dalam pembangunan sekarang ini, yang kita tahu dunia sangat-sangat sulit saat ini, dan tahun depan bakal lebih sulit bagi. Banyak yang menyampaikan, akan gelap signifikan," Kata Jokowi.

"Saya kira bapak ibu sudah tahu bahwa sekarang yang sudah masuk pasien IMF itu ada 14 negara, dan 28 negara antri di depan pintunya IMF. Diperkirakan nanti akan muncul angka 66 negara," Ungkap Jokowi. (*1) 

Terkini