LIPO - Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 benar-benar diterapkan saat pelaksanaan pilkada. Jangan sampai gelaran pilkada tahun ini menimbulkan kesedihan karena terjadi penyebaran virus corona. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
"Jangan sampai pilkada yang merupakan bagian dari peta demokrasi karena itu bagian dari pelaksanaan demokrasi lalu menimbulkan kesedihan karena Covid," kata Mahfud Mahfud saat membuka rakor pencegahan dan pengendalian Covid-19 bersama sejumlah pejabat negara dan para kepala daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (27/8/2020).
Dikutip dari laman Kompas.com, Mahfud mengatakan, pilkada tak lagi bisa disebut pesta demokrasi jika gelarannya menimbulkan klaster baru virus corona. Menurut Mahfud, Pilkada seharusnya menjadi pesta, dan pemilu atau pemilihan umum tak semestinya jadi pilu.
"Pemilu jangan sampai menjadi pembuat pilu. Pemilu itu ya pesta," ujar dia.
Meskipun demikian, menurut Mahfud, tak dapat dipungkiri bahwa terkadang gelaran pemilu justru menjadi pilu karena pelaksanaannya yang tidak baik, adanya politik uang, atau penyalahgunaan dana negara. Oleh karena itu, Mahfud meminta agar seluruh pihak yang terlibat pilkada benar-benar profesional dalam penyelenggaraannya.
"Jangan sampai membuat pilu bagi rakyat banyak," kata Mahfud. (*1)