Banda Aceh, LIPO - (20/04) Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (BINALATTAS) Kementerian Tenaga Kerja mengadakan Rapat pimpinan untuk tahun anggaran 2018 pada hari Jum'at dan sabtu, 20-21 Apri 2018 di BLK Banda Aceh.
Acara yang dihadiri oleh 17 kepala BLK se Indonesia itu diawali dengan pembekalan dan Up Grading oleh Mafirion yang diundang khusus sebagai Wakil Ketua Komite Pelatihan Vokasi Nasional.
Dalam pidatonya, Mafirion, yang juga merupakan anggota komisi IX DPR RI tersebut menegaskan 4 poin Dalam perencanaan Tenaga Kerja.
"Ada 4 Hal yang harus kita perhatikan dalam hal perencanaan tenaga kerja.
1. Penggunaan yang efektif
2. Perkirakan Kebutuhan
3. Pengembangan kebijakan dan program untuk memenuhi kebutuhan
4. mereview dan mengawasi proses keseluruhan. "
Mafirion melanjutkan; "kita harus bisa memberikan bekal yang cukup bagi angkatan tenaga kerja kita, jangan sampai kalah dengan tenaga kerja asing, agar Balai Latihan Kerja kita ada gaungnya, ada bunyinya."
Dalam hal transformasi dunia Industri baru baru ini, Mafirion mengingatkan kepada seluruh peserta; " kita jangan takut perubahan, perubahan harus disikapi dengan bijak, Bijak dalam hal menyusun program yang dibutuhkan untuk memenuhi tenaga kerja yang dibutuhkan. Klasifikasi angkatan kerja juga tak kalah penting, agar angkatan tenaga kerja kita bekerja sesuai bidang dan spesifikasi nya, sehingga program bisa berjalan dengan efektif, bijak dan efisien"
Kemudian Mafirion menegaskan, bahwa yang paling penting dari kesemuanya adalah review dan evaluasi. Anggota Komisi IX DPR RI tersebut belum bisa percaya bahwa 3500 LPK yang tersebar di Indonesia benar2 bisa memberikan output tenaga kerja yang memadai. Bahkan 284 UPTD dan 17 UPTP pun masih harus dikualifikasi outputnya.
"kita harus benar-benar serius bekerja mulai dari sekarang, mengingat dalam satu tahun kita harus bisa menyediakan 50.000 tenaga kerja, yang artinya 1 bulan harus ada 5000 tenaga kerja" imbuhnya. (lipo*1)