Ini Ternyata Penyebab Pencurian Ikan di Riau Marak

Senin, 26 Februari 2018 | 15:50:58 WIB
Anggota Komisi II DPRD Riau, Karmila Sari/lipo
Pekanbaru, LIPO-Memiliki beberapa wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, membuat sektor perikanan menjadi incaran potensial untuk kemakmuran daerah. Hanya saja, aksi pencurian ikan (ilegal fishing) kerap terjadi di kawasan Riau.

Dikatakan anggota Komisi II DPRD Riau, Karmila Sari, aktivitas illegal fishing tersebut disebabkan oleh kurang memadainya pengawasan yang dapat dilakukan pemerintah.

"Kita memang menganggarkan, tapi itu untuk operasional, semisal biaya sdm atau uang solar. Namun terjadi juga (ilegal fishing)," sebutnya kepada LIPO, Senin (26/2/2018).

Politisi Partai Golkar itu menambahkan, untuk urusan memerangi illegal fishing itu, upaya dilakukan secara bersama-sama, khususnya hal anggaran.

"Kalau pusat (APBN) dananya untuk pengadaan kapal. Kita untuk operasional," tambahnya.

Adapun wilayah-wilayah Riau yang memiliki potensi perikanan, tersebar merata di wilayah pesisir. Bahkan, ibukota Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Bagansiapiapi, telah lama dikenal sebagai pelabuhan perikanan utama.

Sementara itu menurut Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, aktivitas pencurian ikan atau "illegal fishing" yang diduga dilakukan nelayan asing, umumnya masih terjadi di perairan Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir.

Untuk diketahui, berdasarkan data statistik Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau mencatat, potensi perikanan daerah cukup tinggi, yakni lebih 132.000 ton.(lipo*15)

Terkini